kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Adi Sarana terdongkrak bisnis lelang dan jualan mobil bekas


Selasa, 03 April 2018 / 19:34 WIB
Kinerja Adi Sarana terdongkrak bisnis lelang dan jualan mobil bekas
ILUSTRASI. Listing ASSA di Bursa Efek Indonesia


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk mencatatkan kinerja ciamik sepanjang tahun lalu. Perusahaan berkode emiten ASSA ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,68 triliun pada 2017, naik 7,6% dibandingkan pendapatan 2016.

Dari sisi bottom line, ASSA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 105,96 miliar, naik 69,07% dibandingkan laba 2016.

Hampir seluruh lini bisnis ASSA menunjukkan peningkatan. Dari lini bisnis sewa kendaraan, ASSA membukukan pendapatan Rp 965,79 miliar, naik 10% dari pencapaian 2016 yang sebesar Rp 876,52 miliar. Lini bisnis penyewaan kendaraan ini berkontribusi sebesar 57% terhadap total pendapatan perusahaan.

Pun demikian dengan lini penjualan kendaraan bekas, yang mencapai Rp 246,13 miliar. Diikuti lini sewa pengemudi dan jasa lelang. Lini penyewaan jasa pengemudi ASSA meningkat 8,85% menjadi Rp 209,3 miliar.

Sementara, jasa lelang merupakan lini yang peningkatannya paling besar di antara semua lini bisnis ASSA, yakni sebesar 124,96% menjadi Rp 31,15 miliar dari tahun 2016 hanya sejumlah Rp 13,84 miliar.

Sedangkan, lini bisnis yang kinerjanya turun pada tahun lalu adalah jasa logistik. Bisnis jasa logistik membukukan pendapatan Rp 237,44 miliar, turun 17,09% dibandingkan tahun 2016.

Direktur ASSA, Hindra Tanujaya mengatakan, penurunan pendapatan dari jasa logistik bukan disebabkan kualitas layanan ASSA kepada klien menurun. "Tapi, karena ada satu klien ASSA yang memutuskan untuk mengelola logistik secara mandiri," katanya, Selasa (3/4).

Lanjut Hindra, kinerja ASSA pada tahun lalu cukup bagus karena turut dipengaruhi oleh harga jual mobil bekas yang bagus serta bunga yang turun secara signifikan. Selain itu, perusahaan juga sukses melakukan efisiensi sehingga biaya-biaya juga bisa ditekan.

Tahun ini tidak ada strategi khusus untuk menggenjot performa lini-lini bisnis, seperti penyewaan kendaraan dan jasa pengemudi. Untuk bisnis penyewaan kendaraan, perusahaan akan menambah armada hingga 2.000 kendaraan baru.

Sementara, bisnis yang akan didorong untuk terus tumbuh adalah bisnis lelang. Tahun ini, ASSA berencana memperluas titik-titik lelang yang saat ini sudah berjumlah delapan. Ke depan, ASSA berniat menambah tiga hingga empat titik lelang yang difokuskan di wilayah Jawa dan Sumatra.

Untuk mendorong lini jasa logistik, Hindra mengungkapkan, perusahaan akan terus mencari klien-klien baru. Ia yakin lini jasa logistik akan segera pulih dari penurunan tahun lalu, sebab ASSA yakin jika proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan pemerintah akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri jasa logistik Indonesia ke depan.

Pasalnya, jika infrastruktur jalan terbangun baik, maka aliran barang akan lebih banyak dan hal ini tentu akan dibarengi dengan pertumbuhan jasa logistik.

Untuk ekspansi, ASSA menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,1 triliun pada tahun ini. Sekitar 80% dari capex akan digunakan untuk penambahan armada, sedangkan sisanya 20% untuk infrastruktur. "Infrastruktur ini mencakup pembelian tanah dan bangunan untuk men-support semua segmen bisnis, jadi tak hanya untuk perluasan titik lelang saja," ungkap Hindra.

Perusahaan tidak berencana menerbitkan saham baru ataupun obligasi untuk mendanai ekspansi. Capex akan dipenuhi dari pendanaan bank dan kas internal perusahaan, dengan porsi masing-masing 90% dan 10%.

Tahun ini ASSA menargetkan pendapatan dan laba bersih bisa naik minimal dua digit atau paling tidak 10% dibanding pencapaian tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×