Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Kimia Farma (KAEF) akan melakukan aksi korporasi untuk lima tahun ke depan. Direktur Keuangan PT Kimia Farma Arief Budiman mengatakan, aksi korporasi itu meliputi lima bidang, yakni pengembangan manufaktur, pengembangan bisnis, Pengembangan distribusi, pengembangan usaha KFA dan optimalisasi aset.
Arief menjelaskan, untuk di bidang manufaktur, perseroan akan membangun pabrik baru dengan nilai investasi Rp 400 miliar. Pabrik farmasi ini rencananya dibangun di Banjaran, Bandung, Jawa Barat, di lahan milik Kimia Farma sendiri seluas 5 hektare (ha).
"Selain itu, kami akan membangun pabrik herbal Fitofarmaka dengan nilai Rp 100 miliar dan membangun pabrik Pil Keluarga Berencana (KB) dan Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) Kimia Farma," ujar Arief dalam acara Public Expose Kimia Farma di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (10/4).
Adapun aksi korporasi di bidang pengembangan bisnis yang akan dilakukan perseroan meliputi, rencana pengembangan layanan kesehatan yang menyeluruh dan berkualitas melalui Kimia Farma Rumah Sakit, pengembangan layanan kesehatan di apotek Kimia Farma yang ada di Malaysia, pengembangan radiofarmaka, skin culture, stem cell dan pengembangan proyek yodium baru.
Arief menguraikan, perseroan juga melakukan pengembangan distribusi melalui penguatan supply chain management dengan meningkatkan fungsi Distribution Centre (DC) untuk mendukung keberlangsungan pasokan produk KF dan untuk memperluas jangkauan distribusi.
Dalam hasil pengembangan usaha KFA, ia bilang, perusahaan berencana membangun 1.000 klinik melalui gerakan 1000', mengembangkan one stop healthcare solution (layanan kesehatan terpadu) yang terdiri atas apotek, klinik, laboratorium klinik, layanan kesehatan lainnya, serta membuka outlet baru yang terdiri dari 66 apotek komunitas, 20 optik, 200 klinik PPK tingkat 1, 5 klinik kecantikan dan 5 laboratorium klinik.
Untuk optimalisasi aset, perseroan akan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk membangun hotel atau rumah sakit, dengan pilihan lokasi strategis di Jakarta, Bandung, Denpasar, Surabaya, Medan dan Makassar. Untuk aset yang ada di Jl Saharjo, Jakarta, perusahaan akan mendirikan rumah sakit spesialis hepatitis.
"Kami juga bekerja sama dengan pihak ketiga untuk utilisasi lahan perseroan yang berlokasi di Cikarang, Bekasi," terang Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News