Reporter: Yasmine Maghfira, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Misalnya, menyatakan tentang perkembangan perlambatan ekonomi global, harga emas masih berpeluang naik. Sedangkan, jika The Fed memutuskan menurunkan suku bunga acuannya kembali tetapi menyatakan tidak akan ada lagi pelonggaran, maka itu bisa menjadi sentimen negatif bagi harga emas.
Baca Juga: Analis menilai investor domestik butuh waktu lama tertarik gunakan indeks hijau
Analis PT Finnex Berjangka Nanang Wahyudin juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, pergerakan emas dalam sepekan ini akan banyak dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya rapat FOMC, rilisan data ekonomi AS, serta sentimen perang dagang AS - China.
Nanang menilai, pertemuan The Fed menjadi sorotan di tengah padatnya data ekonomi penting. Peluang perubahan suku bunga dengan berbagai macam sentimen akan mempengaruhi hingga akhir tahun.
Apalagi, pelaku pasar berharap The Fed pasti memangkas suku bunga dalam pertemuan pekan ini sebesar 25 basis poin, dengan memcermtai pernyataan Jerome Powell terkait outlook selanjutnya dari Bank Sentral AS itu.
Baca Juga: PLN pasok listrik 10 destinasi pariwisata prioritas & 11 wilayah shore connection
Data ekonomi AS juga akan mempengaruhi pergerakan emas, di mana neraca perdagangan AS juga dirilis pekan ini.
"Data tersebut menjadi penting karena statement FOMC bulan September lalu menggarisbawahi lemahnya business fixed investment dan ekspor," papar Nanang.
Selain itu, data consumer confidence turut mewarnai pergerakan dollar AS dan imbasnya mempengaruhi emas dunia.
Baca Juga: Harga emas berbalik naik 0,20% di level US$ 1.507,61 per ons troi (Pukul 14.33 WIB)
Nanang juga mengatakan kenaikan emas lebih lanjut dipengaruhi berbagai faktor seperti kekacauan kembali mengenai perang dagang yang akan mendorong investor memburu aset yang dinilai aman, yakni emas.
Nanang memproyeksi harga emas dunia berpotensi menguat pada perdagangan Selasa (29/10) dengan rentang harga US$ 1.490 - US$ 1.520 per ons troi. Sedangkan, Faisyal memperkirakan harga emas dunia berpotensi menguat dengan rentang harga US$ 1.497 - US$ 1.512 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News