Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah semakin terperosok di hadapan Dollar AS, Senin (8/6). Mengacu kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah menyentuh level Rp 13.360 per dollar AS atau turun 0,54% jika dibandingkan pada penutupan pekan lalu Rp 13.288.
Di pasar spot, mengacu data Bloomberg rupiah berada di level Rp 13.366 per dollar AS atau turun 0,57% dari pekan lalu Rp 13.290.
Ini menjadi pelemahan terdalam setelah krisis moneter tahun 1998. Sri Wahyudi, Research and Analyst Fortis Asia Futures menuturkan, tanda-tanda pelemahan rupiah sudah terbaca.
Indeks dollar AS naik terdorong pengumuman data tenaga kerja AS yang positif. Jumat (5/6), indeks dollar AS naik 0,89% menjadi 96,30 karena angka penyerapan tenaga kerja AS naik 280.000 orang dari estimasi awal 221.000 orang.
David Sumual, Ekonom Bank BCA menambahkan, permintaan dollar AS meningkat memasuki pertengahan Juni ini untuk membiayai impor bahan baku menjelang Ramadan.
Di sisi lain, penundaan pembayaran utang yang dilakukan Yunani terhadap IMF pada Jumat (5/6) menjadi Selasa (30/6) juga jadi sentimen buruk bagi rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News