kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.294.000   -9.000   -0,39%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Keyakinan Konsumen Melemah, Cermati Saham Sektor Konsumer Pilihan Analis


Jumat, 10 Oktober 2025 / 08:42 WIB
Keyakinan Konsumen Melemah, Cermati Saham Sektor Konsumer Pilihan Analis
ILUSTRASI. Produk mi instan produksi Indofood dipajang pada rak pasar ritel modern di Bekasi, Selasa (18/2/2025). Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia merosot ke level 115 pada September 2025, cek saham konsumer rekomendasi analis.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia merosot ke level 115 pada September 2025.

Angka ini lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 117,2 sekaligus menjadi posisi terendah sejak Mei 2022. Sebagai perbandingan, IKK terakhir sempat jatuh hingga 113,1 pada April lalu.

Consumer Equity Analyst Sinarmas Sekuritas, Vita Lestari, menilai penurunan ini mencerminkan sikap masyarakat yang lebih berhati-hati melihat prospek ekonomi jangka pendek.

Kondisi tersebut dipengaruhi sejumlah faktor makroekonomi, mulai dari menurunnya ekspektasi terhadap kondisi ekonomi hingga terbatasnya peluang kerja.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Menguat Jumat (10/10), Cermati Rekomendasi Saham Berikut

Selain itu, persepsi konsumen terkait pendapatan saat ini maupun enam bulan ke depan juga melemah.

Bagi sektor konsumer, tren ini bisa menjadi sinyal berkurangnya optimisme serta tekanan pada daya beli, khususnya untuk produk non-esensial. Meski begitu, dampaknya tidak akan seragam bagi seluruh emiten.

Menurut Vita, perusahaan yang menjual kebutuhan pokok masih relatif lebih tangguh. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), misalnya, didukung momentum positif dari bisnis crude palm oil (CPO).

 

PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) juga memiliki keunggulan berkat loyalitas konsumen dan posisinya di segmen premium.

Baca Juga: Menanti Window Dressing, Cermati Rekomendasi Saham LQ45 yang Jadi Pilihan Analis

Sementara PT Mayora Indah Tbk (MYOR) diuntungkan oleh besarnya porsi ekspor serta turunnya harga kakao yang membantu memperbaiki margin keuntungan.

“Pelemahan IKK ini kemungkinan hanya bersifat sementara. Seiring tantangan makroekonomi saat ini, sejumlah kebijakan pemerintah seperti program makan bergizi gratis, penyaluran kredit, dan stimulus konsumsi diharapkan mulai berdampak positif terhadap daya beli menjelang akhir tahun,” ujar Vita, Kamis (9/10/2025).

Di sisi lain, emiten yang lebih banyak bergantung pada produk non-esensial dinilai rentan menghadapi tekanan. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), misalnya, berpotensi terdampak karena ketergantungan besar pada produk andalannya, Tolak Angin, yang fleksibilitas permintaannya terbatas saat daya beli masyarakat melemah.

Baca Juga: Intip Saham Net Sell Terbesar Asing Saat IHSG Catat Rekor Baru, Ada BBRI dan BBCA

Namun, penurunan IKK bukan satu-satunya faktor penentu kinerja emiten. Pergerakan nilai tukar rupiah, porsi ekspor, strategi harga, dan efisiensi operasional juga ikut memengaruhi hasil penjualan.

Oleh karena itu, investor disarankan menganalisis laporan keuangan serta prospek fundamental masing-masing perusahaan sebelum mengambil keputusan.

Vita sendiri merekomendasikan saham CMRY dan INDF dengan target harga masing-masing Rp 5.500 dan Rp 8.800 per saham. 

Selanjutnya: BP Menang Gugatan LNG, Venture Global Terancam Bayar Denda Jumbo

Menarik Dibaca: Makan Rame Asyik Harga Hemat, Cuma di Promo A&W Weekend Deals 10–12 Oktober

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×