kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keunggulan Biden di pemilu AS membawa optimisme pada reksadana berbasis obligasi


Jumat, 06 November 2020 / 21:15 WIB
Keunggulan Biden di pemilu AS membawa optimisme pada reksadana berbasis obligasi
ILUSTRASI. Sejak awal tahun, rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap sudah unggul daripada jenis reksadana yang lain.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen seputar pemilu Amerika Serikat (AS) menopang optimisme di pasar obligasi. Kinerja reksadana pendapatan tetap akan makin diuntungkan. 

Sejak awal tahun hingga Oktober rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap sudah unggul daripada jenis reksadana yang lain. Berdasarkan data Infovesta, rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap yang tecermin dalam Infovesta 90 Fixed Income Fund Index tumbuh 6,58% secara year to date (ytd). 

Ari Pitojo, Chief Investment Officer Eastspring mengatakan sentimen positif yang mendukung kinerja reksadana pendapatan tetap adalah meningkatnya optimisme di pasar obligasi karena ditopang peluang Joe Biden dari Demokrat menang di pemilu AS. 

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha memandang selama ini kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) cenderung menurun ke bawah 30% karena terpengaruh kebijakan pemotongan pajak dari pemerintahan Donald Trump. "Kebijakan tersebut membuat arus investasi balik ke AS," kata Yudha.

Baca Juga: Akibat kredit lesu, bank pilih parkirkan dana di surat berharga

Sementara itu, jika Biden terus unggul dan menang maka kebijakan pemotongan pajak di AS tidak akan ada lagi melihat secara historis gaya kepemimpinan Biden lebih sosialis. Yudha melihat dengan pajak yang tidak lagi diringankan di AS maka asing akan kembali masuk ke emerging markets

Namun, terlepas dari siapa pemenang pemilu AS, Yudha memproyeksikan ke depan likuiditas pasar akan terus bertambah dan menjadi sentimen positif bagi pasar obligasi dengan tawaran yield yang menarik seperti Indonesia. 

"Dalam jangka panjang siapa pun presiden AS yang terpilih, stimulus akan terus ada sehingga yield obligasi masih berpotensi terus turun seiring dengan tren penurunan suku bunga global," kata Yudha. 

Baca Juga: Cadangan devisa Oktober 2020 turun lagi, ini kata ekonom Bank Mandiri




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×