kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Ketidakpastian Masih Tinggi, Perencana Keuangan: Sebaiknya Wait and See


Jumat, 23 Mei 2025 / 15:38 WIB
Ketidakpastian Masih Tinggi, Perencana Keuangan: Sebaiknya Wait and See
ILUSTRASI. Investor disarankan untuk wait and see karena ketidakpastian global masih cenderung tinggi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps), investor disarankan untuk wait and see. Sebab, ketidakpastian global masih cenderung tinggi.

Perencana Keuangan Finansia Consulting, Eko Endarto menilai pemangkasan suku bunga BI memperlihatkan kondisi sedang ketat dan sedang konsolidasi. Sehingga untuk sementara ini investor sebaiknya wait and see.

"Jadi sementara tetap di produk likuid dan risiko rendah sampai kondisi lebih membaik, karena perang masih terjadi dan China juga sudah mulai ikut dalam kondisi ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/5).

Apalagi, lanjutnya, meredanya sentimen perang dagang seiring kesepakatan penundaan hanya bersifat sementara. Sehingga ia menyarankan investor untuk tetap menjaga portofolionya terlebih dahulu.

Baca Juga: Simak Tips Review Ulang Portofolio Investasi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Menurutnya, lebih baik sedikit terlambat tetapi aman dibandingkan cepat salah. "Di tengah kondisi saat ini, imbal hasil 7%-10% juga sudah cukup baik," katanya.

Dus, Eko menyarankan investor dengan tipe risiko konservatif bisa mengalokasikan dana investasinya di risiko rendah seperti deposito 50% dan risiko sedang seperti emas 50%. Lalu investor moderat ke deposito 50%, 30% emas, dan 20% saham bluechip.

"Investor agresif 50% aset likuid dan 50% saham," tutupnya.

Selanjutnya: Syarat dan Cara Daftar Unhan RI untuk Lulusan SMA/SMK

Menarik Dibaca: Harga Emas Dunia Naik Hampir 4% Seminggu, Risiko Defisit Fiskal AS Pemicunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×