kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.495   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.748   48,90   0,64%
  • KOMPAS100 1.084   7,66   0,71%
  • LQ45 795   12,72   1,63%
  • ISSI 264   -0,60   -0,23%
  • IDX30 412   5,94   1,46%
  • IDXHIDIV20 479   6,52   1,38%
  • IDX80 120   1,51   1,27%
  • IDXV30 131   2,38   1,84%
  • IDXQ30 133   1,53   1,16%

Ketidakpastian Masih Tinggi, Harga Komoditas Energi Dapat Dorongan


Jumat, 20 Juni 2025 / 20:48 WIB
Ketidakpastian Masih Tinggi, Harga Komoditas Energi Dapat Dorongan
ILUSTRASI. Sejumlah harga komoditas energi terus menguat dalam sebulan dan sepekan terakhir karena ketidakpastian yang tinggi di pasar global


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.. Harga komoditas energi diperkirakan akan tetap tinggi di tengah ketidakpastian global, sehingga dalam jangka pendek harga komoditas energi masih mendapatkan dukungan.

Berdasarkan Trading Economics, harga komoditas energi menguat dalam sepekan dan sebulan terakhir. Harga minyak WTI naik 0,39% sepekan dan 19% sebulan ke US$ 73,25 per barel per Jumat (20/6) pukul 19.45 WIB.

Minyak Brent juga naik 2,88% dalam sepekan ke US$ 76,28 per barel. Diikuti, gas alam yang naik 12,98% dalam sepekan menjadi US$ 4,05 per MMBtu. Lalu, harga batubara juga naik 2,29% ke US$ 107 per ton. 

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan, tensi geopolitik di Timur Tengah memberikan dorongan terhadap harga komoditas energi, khususnya minyak. Karenanya, harga komoditas energi masih akan mendapatkan dukungan di jangka pendek.

Baca Juga: Harga Minyak Melonjak Hampir 3%, Pasar Cemas Konflik Israel-Iran Meluas

"Jika Amerika Serikat (AS) ikut bergabung, maka bisa membawa harga hingga US$ 90 - US$ 100 per barel, tetapi hanya bersifat sementara/spike," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (20/6).

Namun, jika AS tidak terlibat, Lukman memperkirakan untuk jangka pendek harga minyak WTI di kisaran US$ 72 - US$ 80 per barel. Lalu, gas alam di rentang US$ 4 - US$ 4,5 per MMBtu dan batubara di kisaran US$ 100 - US$ 115 per ton.

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi melanjutkan volatilitas harga komoditas energi juga cukup tinggi. Ini menilik terjadinya penurunan harga yang terjadi secara harian.

Minyak WTI tercatat turun 0,32% dalam 24 jam terakhir dan minyak Brent turun 1,09%, serta gas alam juga terkoreksi 1,82%. Namun, batubara cukup stabil dengan penguatan 0,28%.

Ibrahim menilai, hal tersebut disebabkan pasar masih wait and see terhadap kebijakan Presiden AS, Donald Trump. Sebab, sebelumnya ia menyatakan akan bergabung dengan Israel, tetapi kemudian meralat dan memundurkan pengumuman rencana itu hingga dua pekan ke depan.

Di sisi lain, penguatan batubara pada hari ini didukung banjir yang terjadi di China. Alhasil, eksplorasi batubara berhenti.

Ibrahim juga melihat potensi penguatan harga komoditas energi di jangka pendek. Menurutnya, support resistance minyak WTI berada di US$ 71 dan US$ 75 per barel. Lalu, minyak Brent di US$ 74 dan US$ 80 per barel, sementara batubara di US$ 105 dan US$ 110 per ton.

Baca Juga: Minyak Naik Tajam di Tengah Konflik Israel-Iran dan Ancaman AS

Secara jangka panjang, Lukman menilai prospek harga komoditas energi masih kurang baik. Penekan utamanya dari masalah kelebihan pasokan.

Dus, di akhir tahun minyak WTI diperkirakan di rentang US$ 55 - US$ 60 per barel. Kemudian gas alam dalam rentang US$ 3 - US$ 3,5 per MMBtu, sedangkan batubara di rentang US$ 90 - US 100 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×