Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah bergerak flat cenderung melemah pada perdagangan Selasa (30/5). Mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah ke Rp 13.323 per dollar AS bergerak datar cenderung melemah 0,02% dari posisi kemarin Rp 13.320 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus mengatakan, ketidakpastian geopolitik yang masih terjadi membuat aset-aset kategori "safe haven" seperti dollar AS masih menjadi incaran pelaku pasar.
"Aset-aset yang masuk dalam kategori 'safe haven' menunjukkan kinerja yang positif di tengah kekhawatiran itu," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang berada dalam area negatif juga turut mempengaruhi laju mata uang rupiah. Terpantau harga minyak jenis WTI Crude melemah 0,48 % menjadi US$ 49,56 per barel, dan Brent Crude turun 0,88 % menjadi US$ 51,83 per barel.
"Harga minyak masih dinaungi sentimen negatif dari bertambahnya jumlah rig yang aktif di AS," ujarnya.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa nilai tukar rupiah tertekan terhadap dollar AS bersamaan dengan mayoritas kurs di kawasan Asia.
"Tekanan jual yang konsisten di pasar saham serta permintaan dollar AS tinggi jelang Ramadan juga turut membantu depresiasi rupiah," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.336 dibandingkan hari sebelumnya (Senin, 29/5) Rp13.312 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News