Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tren koreksi (bearish) harga emas diprediksi bakal berlanjut, setelah level psikologis US$ 1.200 per ons troi terlampaui pada Senin (23/2).
Data Bloomberg hingga pukul 16.09 WIB kemarin menunjukkan, harga emas pengiriman April 2015 di Commodity Exchange turun 0,98% menjadi US$ 1.193,10 per ons troi. Ini pertama kali sejak 5 Januari 2015, harga emas kembali jatuh di bawah US$ 1.200 per ons troi.
Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures, mengatakan, harga emas yang melampaui level psikologis US$ 1.200 per ons troi. Ini sinyal koreksi, harga bakal berlanjut menuju US$ 1.130 per ons troi.
Level tersebut dapat tersentuh jika Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, menaikkan suku bunga acuan. "Jika The Fed menaikkan suku bunga 25 basis poin saja, harga emas tertekan lumayan dalam," kata Suluh.
Koreksi harga emas yang terjadi sekarang di luar kondisi normal. Tingginya ketidakpastian akibat memanasnya negosiasi dana talangan Yunani dengan Uni Eropa tak juga mampu mendongkrak harga emas di pasar spot.
Emas justru terus turun setelah menyentuh US$ 1.301,70 di 22 Januari 2015 lalu. Kondisi ini, menurut Suluh disebabkan oleh terus menguatnya dollar AS terutama terhadap euro. "Saat krisis utang Yunani memanas, investor lebih memilih dollar AS ketimbang emas," ujar Suluh.
Permintaan terhadap dollar AS tetap tinggi, meski Troika, sebutan bagi trio Uni Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Dana Moneter International (IMF), setuju memperpanjang durasi bailout Yunani selama empat bulan ke depan. Maklum, Troika belum tentu menyetujui proposal reformasi ekonomi yang diajukan pemerintah Yunani.
Deddy Yusuf Siregar, analis PT Fortis Asia Futures, mengatakan, harga emas tetap dalam masa konsolidasi hingga The Fed mengumumkan keputusan pasti terkait rencana menaikkan suku bunga acuan. Sebelum keputusan itu muncul, investor akan lebih memilih dollar AS sebagai aset aman (safe haven) ketimbang emas.
Secara teknikal, Suluh bilang, harga emas belum mampu menembus moving average (MA) 100. MACD masih negatif. RSI dan stochastic jenuh jual (oversold). Namun, dua indikator ini tak memancarkan sinyal positif. Kedua analis merekomendasikan jual emas. Deddy memprediksi, harga emas pekan ini akan bergerak di US$ 1.180-US$ 1.204,18 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News