kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Ketegangan Geopolitik Dongkrak Aset Safe Haven


Jumat, 13 Juni 2025 / 19:23 WIB
Ketegangan Geopolitik Dongkrak Aset Safe Haven
ILUSTRASI. Serangan Israel terhadap Iran meningkatkan tensi geopolitik global. Dus, kinerja aset safe haven mencetak kenaikan. REUTERS/Denis Balibouse


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serangan Israel terhadap Iran meningkatkan tensi geopolitik global. Dus, kinerja aset safe haven mencetak kenaikan.

Berdasarkan Trading Economics, harga emas naik 1,10% ke US$ 3.423 per ons troi pada Jumat (13/6) pukul 19.03 WIB. Aset safe haven lainnya, dolar AS melalui indeks dolar (DXY) yang menguat 0,53% ke level 98,43.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan bahwa prospek aset safe haven akan mendapatkan dukungan selama tensi geopolitik tetap ada. "Dan, dengan kebijakan kontroversi Trump juga safe haven akan terus terdukung," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (13/6).

Baca Juga: Dolar AS dan Aset Safe Haven Menguat Jumat (13/6) Pagi, Setelah Israel Serang Iran

Meski begitu, penguatan DXY diperkirakan hanya bersifat sementara. Sebab, data-data ekonomi yang lemah, baik AS maupun global.

"Selain itu, kebijakan-kebijakan Trump yang membuat dolar terus tertekan, akan terus mendukung safe haven, walau proses akan lebih pelan namun pasti," sambungnya.

Lukman menuturkan, konflik Israel-Iran memang menguatkan dolar AS, tetapi tidak signifikan, secara dolar indeks telah mencapai level terendah dalam lebih dari 3 tahun. Hal tersebut juga dinilai mencerminkan investor yang belum terlalu nyaman dengan dolar AS di bawah pemerintahan Trump.

Menurutnya, apabila terjadi eskalasi dengan balasan Iran, ini bisa mendukung indeks dolar 1-2 poin. Namun, apabila kesepakatan tarif, terutama antara China dengan AS gagal, juga bisa menekan 1-2 poin dari indeks dolar.

"Jadi menurut saya, konflik ini mungkin tidak bisa banyak membantu dolar AS," jelasnya.

Hal itu, sambung Lukman, juga membuktikan bahwa ketidakpastian ekonomi dan geopolitik tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Karenanya, ia menilai investor bisa menambah posisi pada aset safe haven. Walaupun memang, aset berisiko dipandang tidak akan terkoreksi banyak.

Baca Juga: Diversifikasi Safe Haven, Harga Emas Meningkat

"Namun dalam keadaan sekarang, safe haven menwarkan perlindungan serta imbal hasil yang cukup menarik," sebutnya.

Dus, emas, JPY dan CHF menjadi aset safe haven yang menarik untuk dicermati. Namun, apabila investor ingin aset yang yang lebih berspekulasi, maka platinum bisa menjadi pilihan seiring harga emas yang sudah melambung mahalnya emas.

Untuk jangka pendek, Lukman memperkirakan JPY akan berkisar di 140-149, CHF 0,8000-0,8400, dan emas di US$ 3.250 - US$ 3.500 per ons troi. Sedangkan jangka panjang, JPY dikisaran 135-140, CHF 0,7600-0,8000, dan emas US$ 3.500 - US$ 3.800/US$ 4.000 per ons troi.

Selanjutnya: KPK Kantongi Rp 24,8 Miliar dari Hasil Lelang Barang Rampasan Koruptor

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Vitamin C untuk Rambut, Cegah Uban hingga Rambut Rontok!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×