Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) mencatatkan kenaikan kerugian di semester I-2023. Berdasarkan laporan keuangan yang diunggah di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Agustus 2023, besar rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 10,57 miliar.
Kerugian ini membengkak 23,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 202. Karena JAST pada semester I-2022 mencatatkan rugi sebesar Rp 8,56 miliar.
Meski kerugian meningkat, pendapatan JAST mengalami kenaikan 138,17%, dari sebelumnya Rp 33,45 miliar di semester I-2022 menjadi Rp 79,67 miliar.
Pendapatan JAST di semester pertama 2023 ini masih ditopang oleh jasa interkoneksi dan internet mencapai Rp 2,76 miliar. Kemudian disusul oleh proyek telekomunikasi sebesar Rp 74,75 miliar, jasa non koneksi Rp 1,86 miliar, dan jasa lainnya Rp 288 juta.
Baca Juga: Jasnita Telekomindo (JAST) Masih Tanggung Kerugian Rp 10,56 Miliar di Semester I-2023
Meski jumlah pendapatan meningkat, beban pokok pendapatan JAST di semester I-2023 juga melejit terutama pada bagian beban lainnya.
Beban jasa Interkoneksi dan internet misalnya mencapai Rp 26,2 miliar. Ini meningkat 21,4% dari periode semester I-2022 yang hanya berada pada nilai Rp 21,58 miliar.
Dari sektor depresiasi dan amortisasi mencapai Rp 1,8 miliar. Ini meningkat 1,12% dari periode semester I-2022 yang hanya berada pada nilai Rp 1,78 miliar. Non koneksi meningkat 16,75% dari Rp 704,18 juta menjadi Rp 822,16 juta.
Yang menarik periode semester I-2023 ini JAST memiliki beban lainnya hingga Rp 35,02 miliar padahal di periode semester I-2022, JAST tidak mencatatkan beban jenis ini sama sekali.
Baca Juga: Teknologi Karya Digital Nusa (TRON) IPO, Begini Kondisi Keuangan dan Valuasi Harganya
Satu-satunya sektor beban pokok pendapatan yang turun adalah beban proyek telekomunikasi yang turun 76,5% tadinya Rp 320,3 juta menjadi Rp 75,2 juta.
Walhasil, Per akhir Juni lalu, JAST menanggung peningkatan beban pokok pendapatan sebesar 162,19% menjadi Rp 63,95. Dari sebelumnya Rp 24,39 miliar di akhir Juni tahun sebelumnya.
Beban pemasaran pun membengkak, dari Rp 263,7 juta naik 144,96% menjadi Rp 645,96 juta.
Dari sisi aset semester I-2023 ini JAST justru mengalami penurunan. Aset di semester I-2022 berjumlah Rp 131,49 miliar dan pada 6 bulan pertama tahun ini menyusut 6,13% menjadi Rp 123,89 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News