kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.174   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.119   35,82   0,51%
  • KOMPAS100 1.057   6,33   0,60%
  • LQ45 828   7,14   0,87%
  • ISSI 213   0,34   0,16%
  • IDX30 424   4,59   1,09%
  • IDXHIDIV20 506   5,67   1,13%
  • IDX80 121   0,90   0,75%
  • IDXV30 125   0,00   0,00%
  • IDXQ30 140   1,42   1,02%

Kerek Harga Jual dan Perkuat Ekspor, Analis Rekomendasi Beli Saham Sido Muncul (SIDO)


Kamis, 05 Desember 2024 / 19:42 WIB
Kerek Harga Jual dan Perkuat Ekspor, Analis Rekomendasi Beli Saham Sido Muncul (SIDO)
ILUSTRASI. Pabrik Sido Muncul


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto

SIDO juga melakukan ekspansi pasar ke negara[1]-negara baru diantaranya ke Vietnam dan Kamboja pada semester kedua 2024. Hal ini mencerminkan bahwa SIDO berada dalam posisi strategis untuk memanfaatkan permintaan pasar yang terus berkembang di Asia Tenggara dan Afrika.

Menurut Sarkia, SIDO juga berpotensi mencetak peningkatan margin di tahun 2025, melalui berbagai upaya yang akan dilakukan. Emiten farmasi ini akan memperbaiki alur distribusi melalui kerjasama dengan PT Atri Distribusindo, sehingga mempersingkat jalur distribusi ke Alfamart dan Indomaret.

Selain itu, normalisasi harga raw materials, khususnya gula, dapat menurunkan tekanan biaya pada segmen F&B SIDO. Serta, efisiensi biaya operasional diharapkan membantu margin kian positif.

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Pacu Penjualan di Sisa Tahun

Analis Pilarmas Investindo Arinda Izzaty menilai, kenaikan harga produk andalan seperti Tolak Angin tentunya dapat membantu meningkatkan pendapatan SIDO di tengah tekanan biaya bahan baku. La Nina yang meningkatkan curah hujan juga dapat mempertebal pendapatan produk kesehatan khususnya dari Tolak Angin dan suplemen lainnnya.

‘’Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mendorong permintaan produk herbal. SIDO memiliki posisi strategis untuk menangkap peluang ini,’’ jelas Arinda kepada Kontan.co.id, Kamis (5/12).

Namun, Arinda mengingatkan bahwa strategi meningkatkan ASP akan tergantung pada strategi pemasaran SIDO. Sebab, penyesuaian harga bisa saja memicu penurunan volume penjualan akibat perubahan harga, khususnya pada segmen konsumen berpenghasilan menengah ke bawah.

Tingginya curah hujan juga bisa menghambat pasokan bahan baku seperti empon-empon yakni sejenis tanaman herbal, sehingga penting bagi perusahaan untuk menerapkan manajemen stok yang efektif.

Penurunan daya beli masyarakat turut menjadi tantangan, terutama karena produk SIDO sebagian besar merupakan barang konsumsi yang tidak bersifat kebutuhan pokok. Meski begitu, pemulihan ekonomi di tahun depan diharapkan dapat meningkatkan daya beli, terutama jika inflasi tetap terkendali dan pertumbuhan ekonomi meningkat.

‘’Apalagi dengan harga yang masih bersaing dan merk yang sudah melekat di masyarakat, produk SIDO tetap menjadi salah satu pilihan, meskipun daya beli mengalami pelemahan,’’ tutur Arinda.

Arinda menambahkan, perluasan pasar ekspor SIDO ke wilayah Asia dan Timur Tengah  juga perlu diapresasi sebagai langkah mendukung diversifikasi pendapatan dan stabilitas bisnis perusahaan.

Adapun penjualan ekspor SIDO meningkat 75% YoY di per September 2024, berkontribusi sebesar 8% terhadap total penjualan perusahaan dibandingkan 6% pada 2023, dan 4% pada 2022.

Arinda menyarankan rekomendasi Buy dengan target harga Rp 725 per saham. Sedangkan, Sarkia merekomendasikan Buy untuk SIDO dengan target harga Rp 740 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×