Sumber: Bloomberg, RTI | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sentimen positif dari bursa regional benar-benar membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa. Yang mengagumkan, IHSG berhasil mempertahankan kepemimpinan penguatan IHSG dibanding dengan negara-negara lain di satu kawasan sejak penutupan pada akhir pekan lalu. Pada penutupan transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks ditutup meroket 7,64% atau 96,012 dan bertengger pada posisi 1.352,716.
Di BEI, sejumlah emiten blue chips menyokong pergerakan indeks ke zona hijau. Sebut saja PT Astra International Tbk yang naik Rp 1.850 menjadi Rp 11.200, PT Indo Tambangraya Megah Tbk naik Rp 1.500 menjadi Rp 9.200, PT Astra Argo Lestari Tbk naik Rp 1.200 menjadi Rp 7.250, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk naik Rp 1.075 menjadi Rp 6.550, PT Gudang Garam Tbk naik Rp 550 menjadi Rp 5.150, PT United Tractor Tbk naik Rp 500 menjadi Rp 3.775, PT Unilever Tbk naik Rp 500 menjadi Rp Rp 7.950, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk naik Rp 475 menjadi Rp 3.975, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk naik Rp 425 menjadi Rp 3.875 dan PT PP London Sumatera Indonesia Tbk naik Rp 390 menjadi Rp 2.350.
Memang, hari ini, seluruh indeks acuan di kawasan global ditutup hijau. Indeks acuan Hongkong, Hang Seng, misalnya, hari ini ditutup naik 2,7% atau 375,7 poin menjadi 14.344,37. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan indeks Hang Seng hari ini. Salah satunya adalah kebijakan baru Pemerintah China, yakni Beijing sudah melonggarkan aturan mengenai pinjaman.
Demikian pula halnya dengan indeks acuan Singapura, Strait Times Index, yang mengalami kenaikan 4,46% atau 73,24 menjadi 1.867,44. Indeks acuan Kospi juga naik 1,44%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News