kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,83   6,23   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepemilikan Rajawali Corpora menciut jadi 17,81% setelah konversi obligasi TAXI


Minggu, 26 Mei 2019 / 07:57 WIB
Kepemilikan Rajawali Corpora menciut jadi 17,81% setelah konversi obligasi TAXI


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) merampungkan konversi obligasi tahap pertama pekan lalu. Emiten taksi ini telah menerbitkan 4 miliar saham baru yang ditukar dengan Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 senilai Rp 400 miliar.

Penerbitan 4 miliar saham baru lewat pelaksanaan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu ini telah mendapatkan restu pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 6 Mei 2019.

Setelah konversi, kepemilikan PT Rajawali Corpora yang merupakan pemegang saham pengendali merosot dari 51% menjadi hanya 17,81%. 

"TAXI telah berkoordinasi dengan Rajawali Corpora sehubungan dengan rencana strategis guna menjaga going concern hanya dalam kapasitas Rajawali Corpora selaku pemegang saham pengendali dengan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," ungkap Megawali Affan, Sekretaris Perusahaan TAXI dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (22/5) lalu.

Penukaran obligasi menjadi saham ini merupakan penukaran tahap pertama dari total nilai obligasi TAXI tahun 2014 yang bernilai Rp 1 triliun. TAXI telah menukar sisa obligasi senilai Rp 600 miliar menjadi Obligasi Konversi Express Transindo Utama 2019 tanpa bunga yang akan jatuh tempo pada 31 Desember 2020.

BEI telah menyetujui pra-pencatatan saham baru atas konversi sisa obligasi konversi menjadi sebanyak-banyaknya 6 miliar saham baru dengan nilai nominal dan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Setelah konversi ini, nantinya kepemilikan Rajawali Corpora akan turun lagi menjadi 8,98%.

Sekadar informasi, Rajawali Corpora memiliki 1,09 miliar saham TAXI dan publik menggenggam 1,05 miliar saham emiten transportasi ini. Setelah konversi pertama, pemegang obligasi TAXI memiliki 65,09% saham dan akan naik lagi menjadi 82,37% setelah konversi kedua.

Setelah restrukturisasi obligasi, TAXI pun harus menggenjot bisnis. Kinerja emiten transportasi ini terus menurun. Pada kuartal pertama 2019, TAXI meraup pendapatan Rp 38,01 miliar, turun 38,70% ketimbang periode yang sama tahun lalu Rp 62,01 miliar.

Tapi, kerugian bersih TAXI mengecil hingga 61,25% menjadi Rp 42,19 miliar dari sebelumnya Rp 108,88 miliar.

Sekadar informasi, pendapatan TAXI turun dalam tiga tahun berturut-turut pada periode 2016-2018. Emiten ini pun mencetak kerugian dalam tiga tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×