Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
Reza menambahkan bahwa sebenarnya ada faktor lain yang mungkin mempengaruhi keputusan investor asing, seperti kebutuhan dana atau rebalancing portofolio oleh institusi asing.
Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, menyatakan bahwa secara teknikal, saham GOTO telah masuk dalam kategori undervalue, meskipun secara fundamental masih tertekan.
"Dari segi fundamental, GOTO telah mencatat perbaikan yang progresif. Harapannya, GOTO dapat menghasilkan keuntungan seiring dengan stabilitas dan pertumbuhan konsumsi domestik," kata Nafan.
Baca Juga: Cermati Saham yang Banyak Dijual Asing Saat IHSG Tertekan pada Kamis (25/1)
Nafan juga menyoroti bahwa prospek GOTO dapat mendapat dorongan dari kehadiran TikTok dalam ekosistem grup GOTO. Dia berharap bahwa kolaborasi antara TikTok Shop dan Tokopedia dapat menguasai pangsa pasar e-commerce.
Secara teknikal, Nafan merekomendasikan akumulasi saham GOTO dengan target harga di Rp 116. Dalam jangka pendek, GOTO masih mengalami konsolidasi bearish di kisaran harga Rp 81 hingga Rp 92.
Di sisi lain, Reza merekomendasikan untuk tetap memegang saham GOTO dengan target harga Rp 89. Hingga penutupan perdagangan pada Kamis (25/1), saham GOTO berada di level Rp 84 per saham atau tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News