CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kepemilikan Bakrie di Energi Tinggal 28%


Kamis, 18 Februari 2010 / 09:16 WIB
Kepemilikan Bakrie di Energi Tinggal 28%


Reporter: Abdul Wahid Fauzi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Porsi kepemilikan saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di beberapa anak usahanya selalu naik-turun. Kali ini, penurunan kepemilikan BNBR terjadi di PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Pasca penerbitan saham baru atau rights issue ENRG, kepemilikan BNBR di perusahaan minyak dan gas bumi itu tergerus sebesar 16,89%.

Herwin W. Hidayat, Investor Relations ENRG, menjelaskan, setelah rights issue 26,18 miliar saham, investor publik memiliki 70,42% saham. "Sedangkan 28,12% saham dimiliki BNBR, baik secara langsung maupun tidak langsung," katanya, kemarin. Selain itu, PT Danatama Makmur dan PT Madani Securities, selaku pembeli siaga rights issue itu, juga memiliki 1,46% saham Energi Mega.

Padahal, berdasarkan prospektus rights issue yang dipublikasikan akhir tahun lalu, BNBR masih menguasai 45,01% saham ENRG secara langsung dan tak langsung. BNBR hanya punya 0,02% saham secara langsung. Sedangkan 18,78% saham mereka miliki melalui PT Brantas Indonesia dan 26,21% saham lewat PT Kondur Indonesia. Artinya, pasca rights issue, kepemilikan BNBR di ENRG terpangkas 16,89%.

"Turunnya kepemilikan BNBR karena tidak mengeksekusi sebagian haknya," kata Herwin. Memang, sebelumnya, pada 9 Desember 2009 BNBR telah membuat pernyataan kesanggupan untuk membeli rights issue 4,9 miliar saham atau 18,84% dari total saham baru ENRG.

"BNBR telah melakukan subscription senilai Rp 912 miliar sesuai surat kesanggupannya," kata Herwin. Padahal, dengan kepemilikan 45,01% saham, harusnya BNBR membeli 11,78 miliar saham baru.

Meski BNBR tidak mengeksekusi semua haknya, kedua pembeli siaga tadi juga hanya membeli sedikit saham baru ENRG. Jadi, siapa yang memborong saham baru itu sehingga kepemilikan publik di bawah 5% naik jadi 70,42%?

Vice Presiden of Investment Bank Danatama Makmur Vicky Ganda Saputra, mengatakan, pihaknya melakukan strategic plavement dengan melepas saham baru ENRG itu ke investor asing. "Ada tujuh hingga delapan investor," katanya. Jumlah saham placement itu sebanyak 7,4 miliar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×