kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepemilikan Asing di SBN Meningkat pada Awal Kuartal Kedua


Senin, 11 April 2022 / 19:27 WIB
Kepemilikan Asing di SBN Meningkat pada Awal Kuartal Kedua
ILUSTRASI. Kepemilikan asing pada Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia meningkat.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan asing pada Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia meningkat. Berdasakran data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR), pada periode 31 Maret-7 April 2022, tercatat kepemilikan dana asing masuk di SBN sebesar Rp 8,94 triliun. Sehingga per 7 April, kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 857,23 triliun. 

Head of Fixed Income Bank Negara Indonesia (BNI) Fayadri mengatakan per tanggal 31 Maret 2022, porsi kepemilikan asing pada SBN menyentuh titik terendahnya pada angka 17,57%. 

"Namun, sejak tanggal 1 April sampai tanggal 7 April, selama 5 hari berturut-turut investor asing kembali mencatatkan posisi net-buy sehingga porsi kepemilikan asing pada SBN kembali naik dan sudah berada pada angka 17,73%," ujar Fayadri kepada Kontan.co.id, Senin (11/4). Hal ini dapat diartikan bahwa mulai adanya peningkatan minat dari investor asing untuk mulai masuk ke SBN meskipun belum terlihat agresif.

Baca Juga: Rekor IHSG Bisa Turut Menarik Minat Investor Reksadana

Analis PT Kanaka Hita Solvera Raditya Pradana mengatakan karena ekonomi di Indonesia yang stabil membuat para investor asing mulai melirik SBN di Indonesia. Outlook makroekonomi Indonesia saat ini solid, sehingga memberikan rasa aman terhadap investor asing untuk masuk ke SBN. 

Menurut Fayadri secara historis investor asing memiliki peran yang cukup penting dalam pasar SBN. Walaupun dalam beberapa hari terakhir investor asing sudah mulai mencatatkan beli bersih pada SBN, tapi nominalnya masih sangat kecil.

"Sehingga belum terlihat adanya agresivitas pembelian karena secara umum pasar obligasi masih dibayangi oleh rencana kenaikan suku bunga acuan global dan domestik untuk meredam tekanan inflasi serta dampak dari perang Rusia-Ukraina," kata Fayadri.

Baca Juga: Ini 7 Seri SUN yang Dilelang Pemerintah Pekan Depan

Raditya mengatakan yang terpenting di kondisi saat ini adalah keamanan berinvestasi yang lebih ditekankan oleh investor, baik itu investor asing ataupun lokal. Di sisi lain, yield saat ini menjadi nilai tambah untuk menarik minat investor asing masuk ke SBN selain rasa aman dalam berinvestasi.

Sejauh ini, Fayadri melihat aksi beli yang dilakukan investor asing di awal bulan April ini masih belum mampu menggerakkan yield SBN. "Yield SBN saat ini memang lebih menarik kalau dibanding yield pada akhir tahun lalu, sehingga beberapa investor mulai mencoba untuk masuk," ujar Fayadri.

Raditya menyebut, katalis positif yang dapat mempengaruhi investor asing masuk ke Indonesia bisa berasal dari pemulihan perekonomian Indonesia dari dampak pandemi covid-19 berjalan baik, kondisi makroekonomi yang solid dan rencana pemerintah mengubah status pandemi menjadi endemi. 

"Sementara katalis negatif yang dapat mempengaruhi berasal dari rencana kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia pada semester kedua tahun ini," ucap Raditya. Dia mengatakan, yield SBN acuan berpotensi naik ke 7,65%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×