Reporter: Amalia Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas yang merangkak beberapa hari terakhir, dinilai disetir oleh kenyamanan The Fed dengan suku bunga acuan saat ini dan hasil negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Rabu (20/2) pukul 20.45 WIB, harga emas untuk kontrak pengiriman April 2019 di Commodity Exchange ada di level US$ 1.346 per ons troi, naik 0,14% dibanding sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.344 per ons troi.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal, menyatakan jika peralihan pelaku pasar memburu aset safe haven seperti emas, terdorong oleh kondisi dovish dari Bank Sentral Amerika atau The Federal Reserve.
Presiden The Federal Reserve John Williams pada hari Selasa (19/2) mengatakan ia merasa nyaman dengan tingkat suku bunga AS sekarang. Oleh sebab itu, Ia melihat tidak perlu bagi bank sentra AS menaikkan suku bunga lagi, kecuali pertumbuhan ekonomi atau inflasi bergeser lebih tinggi secara tak terduga.
Faisyal bilang, ada kemungkinan harga emas akan volatile pada minggu depan seiring dengan hasil negosiasi dagang antara AS dan China.
"Potensi harga menguat kembali perlu menunggu bagaimana hasil nanti, maka itu yang perlu ditunggu," jelasnya Rabu (20/2).
Secara teknikal, dirinya melihat harga emas berada di atas MA 50, 100, dan 200. MACD berada di posisi 12,15, lalu RSI berada di posisi 72,77, dan stochastic ada di posisi 93,70.
"Ada potensi untuk naik, tetapi di saat yang sama juga menunjukan overbought," tambahnya.
Untuk perdagangan besok, Faisyal memprediksi harga emas akan bergerak di kisaran US$ 1.334 per ons troi-US$ 1.356 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News