Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pengembang energi baru dan terbarukan (EBT) PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) optimistis kinerjanya akan positif sepanjang tahun ini.
Wakil Direktur Utama KEEN Wilson Maknawi menyebut, pada tahun ini KEEN membidik nilai pendapatan sebesar US$ 31 juta.
Namun, hingga saat ini KEEN belum merilis laporan keuangan tahunan 2019. Berdasarkan kinerja di kuartal III-2019 lalu, KEEN mencetak pendapatan sebesar US$ 19 juta atau meningkat 5% (yoy) secara tahunan.
Baca Juga: Kencana Energi Lestari (KEEN) pastikan proyek pembangkit listrik EBT tetap berjalan
Potensi meningkatnya pendapatan KEEN berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Air Putih di Bengkulu yang telah beroperasi akhir tahun lalu. PLTA ini berkapasitas sebesar 21 MW dan dikelola oleh anak usaha KEEN yakni PT Bangun Tirta Lestari.
Operasional PLTA Air Putih hingga saat ini belum terganggu oleh wabah Corona yang menyebar di Indonesia. "Target pendapatan PLTA ini masih sesuai proyeksi di kisaran US$ 8 juta--US$ 9 juta di tahun ini," kata dia, Selasa (7/4).
Untuk membantu peningkatan kinerja dan penyelesaian proyek EBT, tahun ini KEEN menyediakan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 25 juta-US$ 30 juta. Dana capex tersebut berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan.
Terkait proyek, KEEN berupaya menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Madong di Tana Toraja Sulawesi Selatan yang berkapasitas 10 MW. Pengerjaan proyek ini masih terus berlangsung di tengah ancaman pandemi virus corona.
Manajemen KEEN yakin proyek PLTMH Madong akan memasuki fase commercial of date (COD) pada tahun 2022 nanti.
Baca Juga: KEEN dan TGRA cermati efek virus corona terhadap kelangsungan proyek EBT
Selain itu, pihak KEEN masih memiliki pipeline proyek-proyek pembangkit EBT yang sedang dalam tahap perencanaan. Di antaranya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) yang berkapasitas 10 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 20 MW di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
"Penyebaran Covid-19 tidak mengubah komitmen kami untuk mengembangkan pembangkit energi terbarukan," tutur Wilson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News