Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Untuk membantu peningkatan kinerja dan penyelesaian proyek EBT, tahun ini KEEN menyediakan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 25 juta-US$ 30 juta. Dana capex tersebut berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan.
TerkaitĀ proyek, KEEN berupaya menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Madong di Tana Toraja Sulawesi Selatan yang berkapasitas 10 MW. Pengerjaan proyek ini masih terus berlangsung di tengah ancaman pandemiĀ virus corona.
Manajemen KEEN yakin proyek PLTMH Madong akan memasuki fase commercial of date (COD) pada tahun 2022 nanti.
Baca Juga: KEEN dan TGRA cermati efek virus corona terhadap kelangsungan proyek EBT
Selain itu, pihak KEEN masih memiliki pipeline proyek-proyek pembangkit EBT yang sedang dalam tahap perencanaan. Di antaranya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) yang berkapasitas 10 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 20 MW di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
"Penyebaran Covid-19 tidak mengubah komitmen kami untuk mengembangkan pembangkit energi terbarukan," tutur Wilson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News