kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Kenaikan Suku Bunga BI dan Inflasi yang Stabil Kerek Real Yield Obligasi Indonesia


Rabu, 01 November 2023 / 21:30 WIB
Kenaikan Suku Bunga BI dan Inflasi yang Stabil Kerek Real Yield Obligasi Indonesia
ILUSTRASI. Pialang mengamati pergerakan pasar modal di Jakarta, Senin (6/9/2021). Kenaikan Suku Bunga BI dan Inflasi yang Stabil Kerek Real Yield Obligasi Indonesia.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

Karinska melihat, permintaan obligasi pemerintah Indonesia masih cukup tinggi dari investor domestik. Sementara investor asing mencatat penjualan bersih pada tenor pendek, dan beralih ke tenor yang lebih panjang.

Suplai Surat Berharga Negara (SBN) yang berkurang pada kuartal IV-2023 juga akan menjadi sentimen positif bagi obligasi dalam negeri. Hal ini berpotensi mengerek harga obligasi dan menurunkan yield obligasi Indonesia. 

"Mirae Asset Sekuirtas mempertahankan rating untuk obligasi jangka pendek karena nilainya yang diskon, tetapi investor harus terus berhati-hati karena yield US Treasury bisa kembali ke atas 5%," ucap Karinska.

Baca Juga: Bank BNI Cetak Pertumbuhan Laba dan Kredit, Sambil Kedepankan Kehati-hatian

Sementara menurut Alvaro, untuk menghindari volatilitas, investor bisa melirik obligasi korporasi yang cenderung memiliki volatilitas lebih rendah dibandingkan obligasi negara. Investor dengan horizon investasi yang pendek juga bisa berinvestasi pada tenor yang lebih pendek di mana telah menawarkan yield yang menarik dengan dampak penurunan harga yang lebih minim (duration risk). 

Selain itu, investor juga bisa memperoleh imbal hasil yang menarik dengan berinvestasi pada sukuk tabungan. Imbal hasil yang diterima mengacu pada suku bunga acuan (BI 7 days RR) dengan tambahan spread (floating with floor).

Investor sukuk tabungan juga tidak menghadapi kondisi volatilitas harga dimana mekanismenya adalah tidak diperdagangkan (non-tradable) dengan early redemption.

"Sucorinvest Asset Management menargetkan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun berada di kisaran 6,8%-7% pada akhir tahun 2023," kata Alvaro. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×