kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan saham Matahari Department Store (LPPF) didorong spekulasi akuisisi


Sabtu, 12 Oktober 2019 / 18:54 WIB
Kenaikan saham Matahari Department Store (LPPF) didorong spekulasi akuisisi


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga saham emiten ritel grup Lippo, PT Matahari Department Store (LPPF), meningkat sejak akhir Agustus 2019. Padahal, kinerja emiten ritel ini stagnan.

Di akhir Agustus 2019, harga saham LPPF menyentuh bottom di Rp 3.020. Kini, harganya sudah melesat 30,4% ke Rp 3.980 per saham.

Baca Juga: Harga saham Matahari Department Store (LPPF) melejit, ini rekomendasi selanjutnya

Para analis sepakat kenaikan harga saham bukan karena fundamental tapi rumor. Sebelumnya, ada gosip yang menyebut Lippo akan melego saham LPPF. Ada yang menyebut pihak pembeli dari luar negeri.

Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store Miranti Hadisusilo mengatakan, belum bisa memberikan komentar. "Saat ini, kami sudah memasuki masa black-out period sehingga tidak dapat memberikan komentar atau pernyataan apapun," ujar dia, kepada KONTAN, kemarin.

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya juga mendengar kabar LPPF akan dijual Lippo. Akibatnya, harga saham LPPF naik pesat dalam dua bulan belakangan karena rumor tersebut.

"Namun naiknya valuasi saham tidak ditopang kinerja perusahaan karena kalau dilihat fundamentalnya biasa saja," pendapat dia. Isu yang beredar dalam beberapa minggu lalu tidak ditanggapi pihak manajemen, sehingga membuat pasar tetap berspekulasi.

Baca Juga: Ketegangan Dagang AS-China Menguat Bikin IHSG Hari Ini Melemah 0,17%

Analis Sinarmas Sekuritas Paulina menambahkan, harga naik tinggi karena rumor menyebut LPPF dijual dengan harga lebih besar dari valuasi sekarang. Menurut dia, kalau kabar tersebut tidak terkonfirmasi maka harga saham LPPF bisa anjlok.

Karena itu, Paulina menyarankan investor berhati-hati. Investor sebaiknya melihat dari pergerakan saham secara teknikal saja.

Secara fundamental, perusahaan ini masih menghadapi banyak tantangan. Paulina mengatakan, pertumbuhan pendapatan LPPF di semester I 2019 tidak sejalan dengan beban operasional, sehingga berdampak pada merosotnya laba bersih LPPF.

Ditambah LPPF terkena dampak dari online sales development.

Baca Juga: IHSG turun tipis pada akhir perdagangan Rabu (9/10)

Di semester I 2019, pendapatan LPPF naik 0,67% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,95 triliun. Namun laba bersih turun 13,43% secara yoy menjadi Rp 1,16 triliun.

Sejatinya, menurut Paulina, LPPF sudah berupaya dengan menjalin kemitraan eksklusif dengan 361 Degrees International Limited, yakni perusahaan pemasok sepatu dan peralatan olahraga berbasis di Hong Kong. Satu lagi, OVS perusahaan ritel di Italia.

Kendati demikian, Paulina menyebut, LPPF butuh waktu lama untuk mendekatkan merek baru tersebut pada masyarakat dan pengeluaran cukup banyak.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham LPPF, TLKM dan BNGA untuk hari ini

Karena itu, Paulina merekomendasikan netral saham LPPF dengan target harga Rp 4.200, mencerminkan PER 7,1 kali hingga 2020. Adapun Christine merekomendasikan jual saham LPPF. Jumat (11/10), harga LPPF ditutup di Rp 3.980 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×