Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Karena itu, Paulina menyarankan investor berhati-hati. Investor sebaiknya melihat dari pergerakan saham secara teknikal saja.
Secara fundamental, perusahaan ini masih menghadapi banyak tantangan. Paulina mengatakan, pertumbuhan pendapatan LPPF di semester I 2019 tidak sejalan dengan beban operasional, sehingga berdampak pada merosotnya laba bersih LPPF.
Ditambah LPPF terkena dampak dari online sales development.
Baca Juga: IHSG turun tipis pada akhir perdagangan Rabu (9/10)
Di semester I 2019, pendapatan LPPF naik 0,67% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,95 triliun. Namun laba bersih turun 13,43% secara yoy menjadi Rp 1,16 triliun.
Sejatinya, menurut Paulina, LPPF sudah berupaya dengan menjalin kemitraan eksklusif dengan 361 Degrees International Limited, yakni perusahaan pemasok sepatu dan peralatan olahraga berbasis di Hong Kong. Satu lagi, OVS perusahaan ritel di Italia.
Kendati demikian, Paulina menyebut, LPPF butuh waktu lama untuk mendekatkan merek baru tersebut pada masyarakat dan pengeluaran cukup banyak.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham LPPF, TLKM dan BNGA untuk hari ini
Karena itu, Paulina merekomendasikan netral saham LPPF dengan target harga Rp 4.200, mencerminkan PER 7,1 kali hingga 2020. Adapun Christine merekomendasikan jual saham LPPF. Jumat (11/10), harga LPPF ditutup di Rp 3.980 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News