Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih bergerak di bawah bayang-bayang rencana kenaikan suku bunga The Federal Reserve. Tekanan pada nilai tukar rupiah masih belum hilang.
Karena itu, kemarin, kurs spot rupiah cuma menguat tipis 0,09% jadi Rp 13.752 per dollar AS. Sedang kurs tengah rupiah versi Bank Indonesia cuma naik sekitar 0,07% menjadi Rp 13.757 per dollar AS.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, penguatan tersebut terjadi cuma karena aksi profit taking. "Jadi sebaiknya investor tidak terlalu apresiasi penguatan rupiah hari ini, karena masih ada risiko terkait rencana naiknya suku bunga AS," kata Reny, Selasa (12/3).
Pergerakan rupiah hari ini antara lain akan dipengaruhi rilis data inflasi AS. Analis Valbury Sekuritas Indoneia Lukman Leong mengatakan, bila inflasi AS di Februari sesuai konsensus analis, yakni turun ke 0,2% dari 0,5% di bulan sebelumnya, kurs rupiah masih bisa menguat tipis. Tapi di jangka panjang, rupiah masih akan melemah.
Lukman memprediksi hari ini rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.725-Rp 13.775 per dollar AS. Perhitungan Reny juga menunjukkan rupiah berpotensi menguat terbatas di rentang Rp 13.730-Rp 13.786 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News