kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan Harga Komoditas Bisa Jadi Katalis Positif Untuk Reksadana Campuran


Senin, 14 Maret 2022 / 18:21 WIB
Kenaikan Harga Komoditas Bisa Jadi Katalis Positif Untuk Reksadana Campuran
ILUSTRASI. Kenaikan dana kelolaan reksadana campuran didorong oleh kenaikan nilai asetnya.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan reksadana campuran pada bulan Februari meningkat. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan reksadana ini mencapai Rp 26,91 triliun atau naik 2,74% secara bulanan.

Di periode yang sama, reksadana saham maupun reksadana pendapatan tetap dari sisi dana kelolaan justru turun masing-masing 2,20% dan 1,75% secara bulanan.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi mengatakan, kenaikan dana kelolaan reksadana campuran didorong oleh kenaikan nilai asetnya, ketimbang adanya aksi net subscription. Dia berkaca dari kinerja produk reksadana campuran milik HPAM yakni HPAM Flexi Plus yang berhasil tumbuh di bulan Februari.

Baca Juga: Manajer Investasi Perbanyak Porsi Saham Pada Produk Reksadana Campuran

“Dalam komposisi produk HPAM Flexi Plus, sebanyak 75% di antaranya adalah produk saham. Beberapa portofolionya adalah BMRI, Bank MNC, dan BRPT yang berfundamental dan berkinerja baik, sehingga kenaikan tersebut memang didorong oleh sisi equity yang overall naik,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Senin (14/3).

Sebagai informasi, produk HPAM Flexi Plus merupakan reksadana campuran berkinerja terbaik pada periode dua bulan pertama di tahun ini. Berdasarkan data Infovesta Utama, HPAM Flexi Plus membukukan kinerja 8,98% hingga 25 Februari kemarin. Kinerjanya jauh mengungguli IHSG dan Infovesta 90 Balanced Fund Index yang masing-masing hanya sebesar 4,66% dan 0,97%.

Reza menjelaskan, dalam pengaturan strategi HPAM Flexi Plus, pihaknya memilih saham yang memiliki fundamental bagis ke depan guna mengimbangi kinerja obligasi yang kemungkinan tahun ini cenderung turun. Oleh sebab itu, ke depan pihaknya masih akan memperbesar porsi saham untuk produk reksadana campurannya.

Baca Juga: Reksadana Saham Catat Kinerja Paling Apik Sepekan Terakhir

Dia meyakini kinerja instrumen saham masih akan cemerlang dan bisa menjadi pendorong kinerja HPAM Flexi Plus. Reza optimistis tahun ini akan menjadi tahun instrumen saham seiring dengan pemulihan ekonomi. 

Apalagi, dengan kondisi Ukraina & Rusia yang sedang perang membuat Indonesia diuntungkan. Pasalnya, dengan naiknya harga komoditas akan menjadi katalis positif dan membuat investor asing melakukan pembelian ke saham-saham sektor perbankan dan komoditas. 

“Dengan kondisi seperti ini, dengan saham saham pilihan kami yang didasari dengan pilihan saham dan obligasi berfundamental baik seperti BMRI, Bank MNC, dan BRPT, kami optimistis kinerja HPAM Flexi Plus bisa mencapai 8%-10% untuk tahun ini,” tutup Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×