kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan Harga Jual batubara Mengerek Pendapatan Indo Tambangraya (ITMG)


Rabu, 16 November 2022 / 15:03 WIB
Kenaikan Harga Jual batubara Mengerek Pendapatan Indo Tambangraya (ITMG)
ILUSTRASI. Indo Tambangraya Megah (ITMG) membukukan pendapatan US$ 2,61 miliar per kuartal ketiga 2022 atau naik 97,7% yoy.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membukukan pendapatan senilai US$ 2,61 miliar per kuartal ketiga 2022. Realisasi ini naik 97,7% dari pendapatan di periode sama tahun lalu yang hanya US$ 1,32 miliar

Direktur Utama Indo Tambangraya Megah Mulianto mengatakan, salah satu penyebab pertumbuhan pendapatan ITMG adalah kenaikan rata-rata harga jual batubara alias average selling price (ASP) di sepanjang sembilan bulan pertama 2022.

ITMG mencatat, realisasi ASP di level US$ 190 per ton, mendaki 113% dari US$ 89 per ton pada kurun waktu yang sama tahun lalu. Kenaikan yang signifikan ini memungkinkan kenaikan pendapatan ITMG.

Di sisi lain, volume penjualan mengalami penurunan. Volume penjualan ITMG sepanjang periode ini sebanyak 13,8 juta ton batubara. Jumlah ini menurun 6,75% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu, yakni 14,8 juta ton.

Baca Juga: Volume Produksi dan Penjualan Batubara Indo Tambangraya (ITMG) Turun

Margin laba kotor naik dari 40% menjadi 54% pada sembilan bulan pertama tahun ini di tengah kenaikan harga bahan bakar global. Kemampuan menghasilkan arus kas juga semakin menguat di mana EBITDA mencapai US$ 1,3 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini, naik 161% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari sisi bottomline, emiten pertambangan batubara ini membukukan laba bersih mencapai US$ 893,81 juta per kuartal III 2022. Realisasi ini melejit 230% dari laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 271,50 juta.

Di sisi lain, kenaikan pendapatan ITMG turut mengerek sejumlah beban yang ditanggung. Salah satunya, beban pokok pendapatan yang naik 52,68% menjadi US$ 1,20 miliar dari sebelumnya US$ 792,29 juta. Beban penjualan juga naik 58,8% menjadi US$ 106,68 juta. Beban umum dan administrasi juga naik 84,15% menjadi US$ 26,91 juta.

Mulianto mengatakan, ITMG telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis tahun ini. Di sektor bisnis terbarukan, ITMG mendirikan PT ITM Bhinneka Power (IBP) sebagai upaya untuk mengambil peluang usaha energi terbarukan yang terus bertumbuh.

Pada permulaan tahun 2022, IBP mendirikan PT Cahaya Power Indonesia (CPI), anak usaha yang berfokus pada bisnis panel atap surya dengan pelanggan perkantoran dan pabrik. CPI telah menandatangani Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA) Atap Surya dengan total kapasitas sebesar 7,3 megawatt peak (MWp) saat ini.

Pada bisnis pertambangan, ITMG akan terus melakukan eksplorasi tambang yang dimiliki guna memastikan pertumbuhan organik atas cadangan batubara yang dimiliki, mengembangkan lahan tambang yang baru, dan terus memperhatikan peluang yang ada pada mineral lainnya.

Di bidang jasa energi, ITMG akan melakukan ekspansi pembelian batu bara yang bersumber dari pihak ketiga guna meningkatkan pendapatan dari perdagangan dan pencampuran batubara.

Di bisnis energi terbarukan dan bisnis lainnya, ITMG  tengah membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) guna memasok energi bagi kegiatan operasional dan terus mengembangkan bisnis energi atap surya.

Baca Juga: Laba Indo Tambangraya (ITMG) Capai US$ 893,81 Juta, Melejit 230%

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×