kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Kenaikan Harga Batubara Hanya Sementara, Pasar Khawatir Pasokan Gas Yang Terbatas


Jumat, 19 Agustus 2022 / 14:34 WIB
Kenaikan Harga Batubara Hanya Sementara, Pasar Khawatir Pasokan Gas Yang Terbatas
ILUSTRASI. Pekerja melintas berada di atas kapal tongkang pengangkut batubara saat melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara kembali menguat. Harga batubara kontrak Oktober 2022 di ICE Futures kemarin ditutup pada US$ 426,30 per metrik ton. Harga batubara berjangka ini turun tipis dari US$ 428,60 per metrik ton hari sebelumnya yang merupakan level tertinggi tahun ini.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, kenaikan harga batubara disebabkan oleh kekhawatiran yang meningkat di Eropa menjelang musim dingin di tengah pasokan gas yang terbatas. 

"Kenaikan harga gas karena faktor musiman, memicu sejumlah perusahaan energi untuk mengisi persediaan mereka, serta mencari jalan untuk tidak tergantung dengan energi Rusia, baik minyak maupun gas. Salah satunya adalah kemungkinan dihidupkannya lagi pembicaraan mengenai embargo energi Iran," terang Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (19/8). 

Baca Juga: Harga Batubara Kembali Melonjak Meski Harga Minyak Mulai Turun

Sutopo menjelaskan permintaan batubara di Eropa meningkat semenjak konflik Rusia -Ukraina mengancam sumber daya alam dan cadangan bahan bakar fosil yang besar dan mengancam pasokan energi dunia. 

"Dengan triliunan dolar cadangan energi Ukraina sekarang di bawah kendali Rusia, efek perang dirasakan jauh melampaui batas negara," ucap dia. Menurut Sutopo, kenaikan harga batubara hanya bersifat sementara kemungkinan hanya jangka menengah, tapi butuh waktu 3-5 bulan. 

Sutopo menjelaskan kenaikan permintaan batubara akan menguat. Peningkatan permintaan didorong oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi utama dan melonjaknya harga gas alam yang disebabkan oleh krisis energi Eropa. 

Baca Juga: Kenaikan Biaya Energi Menjadi Penekan Kinerja Indocement (INTP)

Kenaikan harga gas telah mengintensifkan peralihan gas-ke-batubara di banyak negara. Hal ini menyebabkan batubara menjadi lebih kompetitif di banyak pasar, dengan harga mencapai tiga puncak sepanjang masa antara Oktober 2021 dan Mei 2022. 

"Dalam waktu dekat bisa mencapai US$ 440 per ton. Dan di akhir tahun akan berada di US$ 500 per ton adalah sebuah kemungkinan," ucapnya. 

Sutopo menyebut, Badan Energi Internasional (IEA)memperkirakan bahwa konsumsi batubara akan meningkat pada tahun 2022, membawanya kembali ke tingkat rekor yang dicapai hampir satu dekade lalu.

Sementara gangguan dan gejolak di pasar batubara dalam beberapa bulan terakhir akan berdampak negatif pada negara-negara dengan bahan bakar utama batubara sebagai pembangkit listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×