CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Harga Batubara Kembali Melonjak Meski Harga Minyak Mulai Turun


Jumat, 19 Agustus 2022 / 13:09 WIB
Harga Batubara Kembali Melonjak Meski Harga Minyak Mulai Turun
ILUSTRASI. Harga batubara kembali menguat meski harga minyak cenderung tertekan.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara kembali menguat meski harga minyak cenderung tertekan. Harga batubara kontrak Oktober 2022 di ICE Futures kemarin ditutup pada US$ 426,30 per metrik ton. Harga batubara berjangka ini turun tipis dari US$ 428,60 per metrik ton hari sebelumnya yang merupakan level tertinggi tahun ini.

Harga minyak pun kemarin sebenarnya melesat lebih dari 3% dan baru turun lagi hari ini. Namun, harga minyak Brent kontrak Oktober 2022 di ICE Futures yang berada di US$ 96,11 per barel jauh di bawah harga tertinggi tahun ini US$ 118,36 per barel.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, harga batubara masih melonjak karena adanya permintaan dari Eropa yang meningkat. Selain itu, ekspektasi permintaan dari China yang diperkirakan meningkat 10% di 2022 juga mendukung harga komoditas energi ini.

Baca Juga: Naik Tinggi Tiga Hari Terakhir, Harga Minyak Masih Melemah Dalam Sepekan

"Tingginya harga batubara terutama didukung oleh permintaan dari Eropa yang meningkat yang disebabkan krisis energi dari perang Ukraina," ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (19/8). 

Menurut Lukman lonjakan harga batubara kemungkinan besar masih akan terus berlangsung karena masih ada gangguan pasokan energi dari Rusia. Lukman mengatakan permintaan batubara sebenarnya telah diimbangi oleh prospek kenaikan pada pasokan.

China berencana akan meningkatkan produksi untuk mengimbangi permintaan di tengah disrupsi pada pasokan energi global. Selain itu, Eropa kini beralih ke batubara dari Afrika Selatan dan Indonesia setelah larangan Uni Eropa atas impor batubara Rusia dimulai pada 10 Agustus.

Baca Juga: Pertamina Angkat Bicara Soal Isu Kenaikan Harga Pertalite sebesar Rp 2.350

Meski ada potensi kenaikan, Lukman memperkirakan harga batubara akan berada di kisaran US$ 400 per metrik ton hingga akhir tahun.

"Kenaikan harga ini sudah lebih lebih tinggi daripada harga rata-rata pra-pandemi covid-19 dan produsen terutama di Indonesia dan Australia akan sangat terinsentif untuk meningkatkan produksi," ujar dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×