kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kenaikan Harga Batubara Dinilai Hanya Sementara


Selasa, 18 Januari 2022 / 19:08 WIB
Kenaikan Harga Batubara Dinilai Hanya Sementara
ILUSTRASI. Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (14/1/2022).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun 2022 rupanya jadi periode yang panas bagi batubara. Bagaimana tidak, secara year to date harga batubara sudah naik hingga 42,24%. 

Mengawali tahun 2021 dengan berada di level US$ 139,55 per ton, pada hari ini, Selasa (18/1) harga batubara kontrak pengiriman Maret di ICE Newcastle sudah berada di level US$ 198,5 per ton.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, kenaikan harga batubara didorong oleh keputusan pemerintah Indonesia yang belum lama ini sempat melarang ekspor batubara seiring krisis pasokan di dalam negeri. Para produsen batubara lebih memilih melakukan ekspor lantaran harga batubara yang sedang tinggi sehingga lebih menguntungkan.

Baca Juga: Harga Batubara Menguat 42% Sejak Awal Tahun

“Hal ini diperparah dengan masih tingginya permintaan batubara secara global lantaran krisis energi yang belum membaik. Alhasil, ketidakseimbangan pasokan dan permintaan ini membuat harga batubara naik cukup signifikan,” ujar Ibrahim ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (18/1).

Kendati begitu, Ibrahim meyakini kenaikan ini hanya bersifat sementara dan terjadi dalam jangka pendek. Pasalnya, ia menilai permasalahan larangan ekspor tersebut tidak akan berlarut-larut. Ditambah lagi, baik China dan India sudah mulai pulihkan kembali produksi batubara dalam negeri mereka. Dengan demikian, ketika pasokan sudah mulai pulih, dengan sendirinya harga batubara akan segera kembali melandai.

Baca Juga: Kementerian ESDM Sebut Pasokan Batubara ke PLTU Membaik

Hanya saja, dia belum dapat memperkirakan tingginya harga batubara pada tahun ini akan bertahan hingga kuartal pertama 2022 saja, atau malah berlanjut hingga kuartal II-2022 mendatang. Namun yang pasti, Ibrahim meyakini harga batubara pada tahun ini tidak akan setinggi pada tahun lalu.

“Kalau tahun lalu kan fundamentalnya memang ada krisis energi parah, jadi harganya bisa stabil berada di level yang tinggi. Kalau tahun ini, walau naik tajam, belum ada fundamental yang bisa menopang, sehingga turunnya bisa tajam juga,” imbuh Ibrahim

Menurut Ibrahim, pada akhir tahun nanti, harga batubara akan kembali berada di kisaran US$ 90 per ton-US$ 150 per ton.

Baca Juga: Ingin Jaga Stok, China Minta Penambang Batubara Beroperasi Normal di Masa Libur Imlek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×