kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,46   -11,06   -1.18%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan harga batubara akan memoles kinerja United Tractors (UNTR) tahun ini


Senin, 30 Agustus 2021 / 07:55 WIB
Kenaikan harga batubara akan memoles kinerja United Tractors (UNTR) tahun ini


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga batubara diproyeksi akan memoles kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR). Bersamaan, tahun ini UNTR menargetkan menjual hingga 3.000 alat berat Komatsu. Angka ini naik dari target sebelumnya yakni 2.600 unit.

Analis BRIDanareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri menyebut, untuk mencapai target baru ini, UNTR perlu menjual 247 unit–287 unit Komatsu per bulan di sisa tahun 2021.

Adapun anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini berhasil menjual 1.564 unit alat berat sepanjang tujuh bulan pertama 2021. Jumlah ini meningkat 66,73% dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar 938 unit.

Baca Juga: Ini penyebab turunnya penjualan alat berat United Tractors (UNTR) pada Juli 2021

Stefanus menyebut, pertumbuhan terkuat berasal dari penjualan ke sektor pertambangan yang naik 120,2% secara year-on-year (yoy) seiring dengan harga komoditas yang solid, terutama batubara dan komoditas logam. Rally harga komoditas ini mendorong permintaan alat berat dari sektor pertambangan.

Realisasi volume penjualan Komatsu UNTR sepanjang tujuh bulan pertama 2021 sedikit berada di atas perkiraan BRIDanareksa Sekuritas, yakni mencerminkan 63% dari perkiraan.

Anak usaha UNTR, yakni PT Pamapersada Nusantara (Pama) diharapkan dapat mempertahankan target produksi batubaranya sebesar 115 juta ton, meskipun kontrak dengan PT Adaro Indonesia berakhir pada akhir Juli 2021. Sebab, Pama telah berhasil mendapatkan kontrak tambahan dari klien yang sudah ada.

Baca Juga: Penjualan alat berat United Tractors (UNTR) menurun 28,7% di Juli 2021

“Dengan ekspektasi UNTR memberikan diskon yang lebih rendah kepada penambang  yakni hanya US$ 35 juta pada tahun ini (berbanding US$ 165 juta pada tahun 2020), kami memperkirakan UNTR akan mencatat  laba yang solid tahun ini,” terang Stefanus.

Tahun ini, BRIDanareksa Sekuritas memproyeksikan UNTR mengempit pendapatan senilai Rp 71,27 triliun dan akan naik menjadi Rp 74,21 triliun di tahun depan. Sementara itu, laba bersih UNTR diproyeksikan sebesar Rp 8,80 triliun tahun ini dan akan naik menjadi Rp 9,55 triliun di tahun 2022.

Stefanus mempertahankan rekomendasi beli saham UNTR dengan  target harga Rp 30.000 per saham. Namun, risiko yang menggelayuti rekomendasi ini adalah koreksi harga batubara yang telah melambung tinggi baru-baru ini. 

Baca Juga: Dua anak usaha United Tractors (UNTR) teken perjanjian pinjaman senilai US$ 40 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×