Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pendar harga emas masih terus menarik perhatian pelaku pasar. Terutama di tengah tingginya ketidakpastian pasar global yang masih terus menggelayut.
Mengutip Bloomberg, Kamis (3/3) pukul 17.30 WIB harga emas kontrak pengiriman April 2016 di Commodity Exchange terangkat 0,08% ke level US$ 1.242,90 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Posisi ini pun sudah terbang 17,16% sejak awal tahun 2016 lalu.
“Daya tarik emas memang tinggi terutama setelah para pelaku pasar terus menambah kepemilikan emasnya,” kata Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures.
Tercatat aset emas di Exchange Traded Products yang naik selama empat belas hari beruntun yang merupakan kenaikan tertinggi sejak September 2014. Hingga Selasa (1/3), aset di ETP naik 10,8 metrik ton menjadi 1.712, 8 metrik ton.
Itu menjadi sinyal masih terjadinya kenaikan permintaan akan emas di pasar global. Penyebab utama tingginya minat pelaku pasar akan emas dan logam mulia lainnya karena antisipasi jelang Maret 2016.
Pasar ingin melihat keputusan lanjutan dari European Central Bank (ECB) terkait pelonggaran stimulus lanjutannya. Belum lagi adanya peluang BOJ ikut tambah QE dan penahanan suku bunga The Fed.
Dukungan juga datang dengan tidak primanya posisi index USD. Ini menyusul sajian data ekonomi AS yang tidak mengkilap. Menegaskan pesimisme pasar akan laju kenaikan suku bunga The Fed di tahun ini.
Padahal selama ini yang menahan langkah kenaikan harga emas terbesar adalah keperkasaan USD. Karena itu, Faisyal menduga hingga akhir kuartal satu dan semester satu 2016 ini kans emas terus naik masih terjaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News