kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Harga emas menukik lagi


Rabu, 02 Maret 2016 / 14:08 WIB
Harga emas menukik lagi


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pulihnya pergerakan pasar saham global jadi pengikis harga emas. Sebabnya permintaan atas safe haven berkurang. Penurunan ini sudah ditelan harga emas dalam dua hari terakhir.

Mengutip Bloomberg, Rabu (2/3) pukul 13.15 WIB harga emas kontrak pengiriman April 2016 di Commodity Exchange tergerus 0,21% ke level US$ 1.1228, 20 per ons troi dibanding hari sebelumnya.

“Secara keseluruhan ketidakpastian di pasar sedang mereda, jadi untuk jangka pendek ini akan ada fluktuasi harga emas,” kata Vyanne Lai, Ekonom National Australia Bank Ltd. Tekanan lain juga datang dari catatan ekonomi Amerika Serikat yang memuaskan pasar.

Terbaru ISM Manufacturing PMI AS Februari 2016 melesat dari 48,2 ke level 49,5. Itu mengangkat posisi USD yang tentunya menekan harga emas. Hingga pukul 13.20 WIB index USD merangkak tipis 0,02% ke level 98,36 dibanding hari sebelumnya.

Hal ini diduga hanya untuk jangka pendek, pasalnya sepanjang Maret 2016 ini banyak kebijakan dari bank sentral dunia yang dinantikan pasar.

Itu akan kembali menimbulkan kekhawatiran dan bisa menopang kenaikan harga. Dukungan lain bagi harga juga datang dari laporan kepemilikan emas di Exchange Traded Products yang naik selama empat belas hari beruntun dan merupakan kenaikan tertinggi sejak September 2014. Pada Selasa (1/3), aset di ETP naik 10,8 metrik otn menjadi 1.712, 8 metrik ton.

“Artinya permintaan emas masih tinggi dan itu belum akan usai sampai ada kepastian akan outlook ekonomi global yang lebih baik dari saat ini,” jelas Alwy Assegaf, Analis PT SoeGee Futures.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×