kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenangan Joe Biden mengerek haga bitcoin tembus US$ 18.000


Rabu, 18 November 2020 / 16:28 WIB
Kemenangan Joe Biden mengerek haga bitcoin tembus US$ 18.000
ILUSTRASI. Para trader percaya bahwa nilai bitcoin akan naik menjadi setidaknya US$ 20.000 per btc pada 2021.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhasil menembus level US$ 18.000 per btc pada perdagangan Rabu (18/11), membuat peluang mata uang krypto bitcoin semakin dekat dengan level resistance US$ 20.000 per btc akhir 2020.

Presiden Direktur HFX International Sutopo Widodo mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah menjadi momentum kenaikan bitcoin. Semakin banyak uang yang dicetak oleh bank sentral, maka semakin banyak investor mulai melirik bitcoin sebagai aset alternatif.

Minat investasi kripto juga didorong oleh hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan kemenangan Joe Biden dari petahana Donald Trump. Komunitas kripto percaya bahwa Biden akan lebih liberal tentang mata uang digital dan industri blockchain secara umum.

Namun, masalah pemerintahan Biden di Gedung Putih belum terselesaikan karena Trump bermaksud untuk membuktikan banyak penyimpangan selama pemungutan suara di pengadilan. Untuk itu, Sutopo masih melihat adanya kemungkinan kejutan-kejutan besar di pasar global.

Baca Juga: Wah, pasar uang kripto milik LINE memberikan bunga hingga 12,73% per tahun

Para trader percaya bahwa nilai bitcoin akan naik menjadi setidaknya US$ 20.000 per btc pada 2021 dan memperbarui level tertinggi sepanjang masa. Bahkan, ada spekulasi bahwa harga bitcoin akan mencapai US$ 100.000 per btc di 2025. Kemungkinan tersebut didukung kebijakan moneter negara bagian, yang mengarah pada depresiasi mata uang fiat.

Sutopo memandang, pergerakan bitcoin masih akan terus naik, bahkan hari ini harganya sudah menembus US$ 18,450 per btc. "Akhir tahun ini, ada kemungkinan (harga) bisa mencapai US$ 20.000 per btc, jika harga tertinggi atau resistance di Desember 2017 yakni US$ 19,470 per btc berhasil ditembus," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Rabu (18/11).

Sementara itu, periode setelah halving day berpotensi menyebabkan guncangan pasokan dan memicu pasar naik untuk 18-20 bulan ke depan. Itu tercermin dari kejadian halving pertama dan kedua pada 2012 dan 2016 silam.

Baca Juga: Banjir likuiditas, harga bitcoin menuju level US$ 20.000

Saat ini, Sutopo menilai pasangan BTC/USD telah mencapai titik tertinggi Januari 2018. Tapi aksi ambil untung massal menahan lonjakan harga lebih lanjut, untuk menyentuh US$ 20.000 per btc. Terutama karena tidak ada level resistensi yang serius di sepanjang jalan.

Meskipun begitu, faktor global seperti kemenangan Biden atau vaksinasi masal pada kasus Covid-19, serta penambang China yang telah meluncurkan kembali peralatan mereka dan membutuhkan uang tunai untuk menutupi pengeluaran modal dan biaya operasional, dapat membalikkan tren tersebut.

Baca Juga: Dolar AS bisa makin nyungsep setelah Joe Biden menang pilpres!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×