kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Kembangkan Tambang Baru, Begini Rekomendasi Saham Indo Tambangraya (ITMG) dari Analis


Jumat, 17 November 2023 / 07:00 WIB
Kembangkan Tambang Baru, Begini Rekomendasi Saham Indo Tambangraya (ITMG) dari Analis
ILUSTRASI. pertambangan b a t u b a r a PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Foto Dok ITMG


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) terus mengembangkan tambang-tambang baru yang dimiliki, salah satunya adalah PT Graha Panca Karsa (GPK). Konsesi ini memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan total area seluas 5.060 hektar.

Sejak tahun lalu sampai dengan triwulan ketiga tahun 2023, Graha Panca Karsa telah melakukan beberapa persiapan guna memulai operasi tambang di tahun depan, di antaranya pembersihan lahan dan persiapan area pelabuhan dan jalan angkut.

Graha Panca Karsa juga sudah memulai kegiatan pengeboran untuk pengambilan sampel geoteknik, melakukan desain teknik, fabrikasi dan menentukan lokasi penambangan yang potensial. 

“Kegiatan persiapan akan terus dilakukan hingga GPK memulai produksi batubara pada tahun 2024,” terang manajemen ITMG, Kamis (16/11).

Baca Juga: Bank Amar Cetak Laba Rp 162 Miliar di Kuartal III-2023, Ini Rekomendasi Sahamnya

Adapun batubara dari Graha Panca Karsa akan meningkatkan volume produksi ITMG secara keseluruhan serta memperkaya kualitas batubara yang dimiliki ITMG, sehingga semakin dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam.

Untuk tahun 2023, ITMG menargetkan volume produksi 16,9 juta ton dengan volume penjualan sebesar 21,1 juta ton. Dari target volume penjualan tersebut, 77% harga jualnya telah ditetapkan sedangkan 23% sisanya mengacu pada indeks harga batubara.

Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (10/11), ITMG membukukan laba bersih US$ 405,83 juta. Realisasi ini tergerus 54,6% dibandingkan dengan capaian laba bersih di periode Januari-September 2022 yang mencapai 893,81 juta.

Kinerja topline ITMG juga ikut tertekan. Emiten pertambangan batubara ini membukukan pendapatan senilai US$ 1,82 miliar. Angka ini menurun 30,18% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 2,61 miliar.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Juan Harahap menilai, capaian pendapatan ITMG per kuartal III-2023 sejalan dengan estimasi yang dia pasang, yang mencerminkan pencapaian 75,7% dari estimasi. Namun, capaian ini masih berada di bawah estimasi konsensus yang mewakili 69,9% dari proyeksi.

Secara kuartalan, Juan menyebut pendapatan ITMG turun 14% di kuartal III-2023. Penurunan pendapatan di kuartal III-2023 terutama disebabkan oleh harga batubara yang terkoreksi 13% secara kuartalan menjadi US$ 98,7 per ton.  Hal ini dibarengi dengan pelemahan volume penjualan batubara sebesar 1,9% secara kuartalan menjadi 5,3 juta ton

Terkait bottom line, laba bersih kumulatif ITMG yang mencapai US$ 406 juta sejalan dengan perkiraan Samuel Sekuritas dengan capaian 73,4% dari estimasi. Namun lagi-lagi, capaian laba bersih ini lebih rendah dari perkiraan konsensus, dengan pencapaian 65,1% dari estimasi.

Baca Juga: Prospek BBRI Disokong Laba yang Kuat, Tiga Analis Sarankan Buy

Juan melihat penurunan tarif pajak efektif menjadi 21% dan keuntungan dari swap batubara dan bahan bakar menjadi faktor yang mencegah  laba bersih ITMG turun semakin dalam.

Juan memperkirakan, laba bersih ITMG akan kembali menurun di kuartal IV-2023. Estimasi ini dengan menimbang harga batubara global yang sudah turun 8,5% secara kuartalan per 12 November 2023 dan dengan asumsi target volume penjualan ITMG tetap di angka 20 juta ton.

Oleh karena itu, Juan mempertahankan rating hold saham ITMG dengan target harga sebesar Rp 26.000 per saham. Target harga ini menyiratkan price to earnings (PE) ratio 5.8 kali di 2024.

“Risiko rekomendasi ini di antaranya harga batubara global yang lebih rendah dari perkiraan dan perubahan regulasi,” tulis Juan dalam riset, Selasa (14/11).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×