Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan bahan kimia, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 200 miliar - Rp 300 miliar tahun ini. Dana capex itu rencananya akan dipergunakan untuk membiayai pengembangan bisnis perusahaan, terutama di segmen bisnis manufaktur.
Investor Relations PT Lautan Luas Tbk, Eurike Hadijaya mengatakan, manajemen LTLS melihat bahwa prospek bisnis distribusi dan manufaktur bahan kimia dasar dan khusus berpeluang mengalami perbaikan.
Hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar akan terjadinya pemulihan ekonomi nasional seiring adanya program vaksinasi Covid-19.
Eurike tidak merinci bagaimana detail rencana penggunaan belanja modal yang disiapkan, namun ia menjelaskan bahwa LTLS akan terus mengkaji peluang-peluang bisnis yang ada.
“Manajemen terus melihat dan mengkaji peluang investasi maupun akuisisi yang sesuai dengan core business perusahaan,” kata Eurike kepada Kontan.co.id, Jumat (17/1).
Baca Juga: Perkuat distribusi di tengah pandemi, ini strategi Lautan Luas (LTLS)
Sedikit informasi, LTLS memiliki 3 kegiatan usaha utama, yaitu distribusi, manufaktur, dan jasa. Dalam laporan tahunan perusahaan untuk tahun buku 2019, LTLS menyebut telah mewakili lebih dari 100 prinsipal internasional dan mendistribusikan lebih dari 1.000 produk kimia.
Usaha distribusi bahan kimia LTLS tersebut melayani lebih dari 2.000 pelanggan industrial di seluruh Indonesia dan kawasan Asia Pasifik.
Masih berdasarkan laporan tahun 2019, pada kegiatan usaha manufaktur, LTLS juga menjalankan tiga belas fasilitas manufaktur di Indonesia, dua fasilitas manufaktur di China dan satu fasilitas manufaktur bahan kimia untuk pengolahan air di Vietnam.
Sementara itu, pada usaha pendukung & jasa, LTLS menawarkan jasa di bidang laboratorium, rantai pasok, teknologi informasi, dan solusi pengolahan air.
Menurut catatan Kontan.co.id, tahun lalu LTLS juga sempat berencana menganggarkan capex sekitar Rp 300 miliar untuk pengembangan bisnis manufaktur perusahaan.
Hanya saja, belakangan LTLS memutuskan untuk meninjau kembali rencana ekspansi tersebut di paruh kedua tahun lalu setelah menimbang situasi pasar yang ada.
Sejauh ini, Kontan.co.id belum mendapat informasi lebih lanjut seputar bagaimana jelasnya revisi capex pada tahun lalu tersebut.
Sembari mengkaji peluang-peluang investasi dan akuisisi, LTLS menargetkan pertumbuhan pendapatan moderat. Eurike tidak mengungkap lebih lanjut seberapa besar pendapatan moderat yang dimaksud.
Baca Juga: Daya Beli Melemah, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) Menunda Ekspansi Usaha
Yang terang, dalam mengejar target kinerja tersebut, LTLS akan fokus menyasar beberapa sektor industri utama yang saat ini memberikan kontribusi positif serta memberlakukan pengaturan yang lebih efisien atas penggunaan modal kerja.
Sebagai informasi, LTLS mencatatkan pendapatan Rp 4,21 triliun atau turun 14,76% secara tahunan atau year-on-year (yoy) sepanjang Januari-September 2020 lalu.
Dari hasil penjualan tersebut, LTLS meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 26,84 miliar atau susut 82,13% dibandingkan laba bersih periode sama tahun 2019 yang senilai Rp 150,20 miliar. Sejauh ini, LTLS belum merilis laporan keuangan tahun buku 2020 untuk setahun penuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News