Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (24/11).
Kurs rupiah spot menguat tipis 0,06% ke level Rp 15.687 per dolar AS pada Rabu (23/11). Sementara itu, kurs rupiah Jisdor menguat 0,10% ke Rp 15.700 per dolar AS.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, pelaku pasar menantikan risalah Federal Open Market Committee (FOMC) bulan November yang akan dirilis malam ini. Risalah rapat bank sentral akan menunjukkan sinyal kebijakan suku bunga ke depan.
"Rupiah akan tergantung dengan pidato Powell pada risalah pertemuan malam ini yang untuk saat ini diperkirakan akan hawkish," kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (23/11).
Baca Juga: Strategi Indonesia Hadapi Pertandingan Kurs Mata Uang Asing
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, kota-kota besar di China memberlakukan lebih banyak pembatasan untuk menahan kenaikan infeksi Covid-19 yang mencapai rekor tertinggi. "Pasar khawatir bahwa tindakan tersebut akan menyebabkan lebih banyak gangguan dalam aktivitas bisnis yang bisa menekan ekonomi China," ucap Ibrahim.
Resesi di tahun 2023 yang ditakutkan oleh hampir semua negara di dunia kemungkinan menjadi kenyataan. Hal ini setelah Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan turun dari 3,1% tahun ini menjadi 2,2% pada 2023.
Ibrahim mengestimasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan dibuka fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.670 per dolar AS-Rp 15.740 pada Kamis (24/11). Sementara Lukman memprediksi pergerakan kurs rupiah akan melemah di rentang Rp 15.650 per dolar AS-Rp 15.750 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News