Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada sependapat. Malah, sejak awal ia tidak yakin dana hasil tax amnesty bisa cepat masuk ke pasar modal. Ini kenapa ia memiliki target IHSG konservatif, 5.500 hingga akhir tahun yang murni tercapai karena kondisi makro tanpa memasukkan faktor tax amnesty.
Menurutnya, dana hasil tax amnesty sejauh ini masuk ke rekening di masing-masing bank persepsi. Sudah, mengendap di situ untuk sementara waktu.
"Ketika masuk ke rekening itu, kan, belum tentu juga si pemilik dana langsung memutuskan atau memerintahkan dananya diputar di pasar modal," ujar Reza. "Ya, tapi disisi lain langkah OJK dan BEI memberikan banyak insentif selama tax amnesty juga patut diapresiasi," imbuhnya.
Atau, ada skenario kedua. Dana tersebut akhirnya digunakan untuk membeli produk reksadana. Memang, pada akhirnya manajer investasi akan memutarnya ke pasar modal. Tapi menurut Reza, perputarannya juga tidak seberapa cepat sehingga kurang signifikan menggerakkan indeks.
Atau misalnya para konglomerat yang repatriasi. Setelah repatriasi, konglomerat tersebut menggunakan duitnya untuk menambah porsi kepemilikan saham perusahaan miliknya sendiri.
"Misal Sinarmas, duitnya digunakan untuk menambah kepemilikan BSDE. Sudah disitu saja, enggak untuk trading juga, kan," pungkas Reza.
Kendati demikian, ia tetap optimistis jika pada akhirnya tax amnesty bisa menggerakkan indeks lebih lincah. Jika benar efeknya besar, bukan hal yang mustahil indeks mendekati level 6.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News