kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,30   3,55   0.39%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemahalan Aeon batal beli Matahari


Selasa, 26 Februari 2013 / 06:27 WIB
Kemahalan Aeon batal beli Matahari
ILUSTRASI. Ilustrasi harga emas hari ini di Pegadaian, Rabu 13 Oktober 2021. ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.


Reporter: Narita Indrastiti, Agustinus Beo Da Costa | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Perusahaan Jepang, Aeon Co Ltd memutuskan mundur sebagai calon pembeli strategis saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Aeon merasa valuasi aset LPPF yang ditawarkan CVC Capital Partners Ltd, pemegang saham pengendali LPPF terlampau mahal.

Sumber Bloomberg yang  tidak ingin disebut namanya mengatakan, Aeon sempat mengajukan tawaran senilai US$ 2,6 miliar, bulan lalu, untuk valuasi seluruh saham LPPF yang merupakan aset terbesar CVC di Asia Tenggara. Namun angka itu masih jauh dari banderol yang dipasang CVC atas LPPF senilai total US$ 3,5 miliar.

Eksekutif Bidang Business Development Aeon, Masaaki Toyoshima dalam email-nya kepada Bloomberg mengatakan bahwa dalam pertemuan 4 Februari 2013, perusahaan ritel Jepang itu sudah mengindikasikan tidak bisa memenuhi harga jual yang diajukan CVC. Harga yang diminta oleh CVC setara dengan 15 kali perkiraan pendapatan sebelum bunga, depresiasi dan penyusutan LPPF tahun 2013.

Selain Aeon, masih ada dua calon investor strategis lain yang memburu saham LPPF. Mereka adalah Temasek Holdings dan American International Group Inc (AIG). CVC menawarkan 40% saham LPPF senilai US$ 1,5 miliar.

Aksi ini adalah bagian dari kewajiban CVC untuk melepas dan mempertahankan kepemilikan publik (refloat) di LPPF minimal sebesar 20% dari total saham yang dicatatkannya. Sebelumnya, CVC mengakuisisi saham LPPF dari PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) sebanyak 90,76% dan Pacific Asia Holdings Ltd 7,24% tahun 2010 silam.

KONTAN mencoba menghubungi manajemen Grup Lippo. Namun, Benjamin Mailool, Presiden Direktur MPPA, sebagai pemilik minoritas saham LPPF dan Sekretaris Perusahaan LPPF Miranti Hadisusilo tidak menjawab panggilan telepon KONTAN.

Atas kejadian tersebut, pengamat pasar modal Yanuar Rizki berpendapat, saat ini valuasi harga LPPF memang akan lebih mahal. Ini karena beberapa aksi korporasi yang telah lebih dulu dilakukan oleh grupnya, yakni PT Multipolar Tbk (MLPL) yang menggandeng Temasek Holdings masuk ke MPPA

Penentuan valuasi sewajarnya terbentuk dari sisi fundamental dan persepsi. "Masalahnya semua harga emiten di grup ini sudah didongkrak. Jadi valuasinya ikut naik," kata Yanuar, kemarin (25/2). Dia menilai ini adalah bagian aksi yang akan memberikan persepsi ke investor.

Tahun lalu, LPPF meraup laba bersih Rp 770,9 miliar, naik 65,5% dari tahun sebelumnya. Harga saham LPPF kemarin anteng di Rp 3.375.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×