kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kelola Rp 70,78 Triliun di 2023, Schroders Berharap Pertumbuhan Konsisten Berlanjut


Jumat, 12 Januari 2024 / 18:02 WIB
Kelola Rp 70,78 Triliun di 2023, Schroders Berharap Pertumbuhan Konsisten Berlanjut
ILUSTRASI. Irwanti, Investment Director PT Schroders Investment Management Indonesia.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Schroders Indonesia optimistis dana kelolaan dapat tumbuh secara konsisten di tahun 2024.  Manajer Investasi (MI) ini berharap dana kelolaan reksadana dapat meningkat terutama dari kelas aset obligasi dan saham.

Chief Investment Officer (CIO) Schroders Indonesia Irwanti memandang bahwa berita tentang pemangkasan suku bunga oleh The Fed akan menjadi tema dominan di tahun 2024. Kondisi ini akan menguntungkan investor negara berkembang, khususnya yang memiliki inflasi rendah, fiskal yang prudent, dan pertumbuhan yang stabil seperti Indonesia.

Menurut Irwanti, kelas aset obligasi berpotensi untuk memberikan kinerja dan pertumbuhan dana kelolaan yang baik di tahun 2024. Penurunan suku bunga yang terjadi seharusnya memberikan narasi bagi pemulihan pasar obligasi pada semester pertama tahun 2024.

Sentimen tersebut juga bisa memberikan dorongan untuk pasar saham pada periode berikutnya karena pasar saham biasanya tertinggal dan mengikuti pasar obligasi. Pada akhirnya, sektor-sektor yang menjadi proxy pasar obligasi juga dapat merasakan sentimen dari penurunan imbal hasil obligasi.

Baca Juga: Schroders Indonesia: Dana Kelolaan Industri Reksadana Berpotensi Meningkat di 2024

“Kami meyakini tahun 2024 akan menjadi tahun obligasi. Reli obligasi yang tertunda di tahun 2023 sekarang bergeser ke tahun 2024,” ujar Irwanti kepada Kontan.co.id, Kamis (11/1).

Irwanti menambahkan, reksadana campuran juga bisa menjadi alternatif bagi investor yang ingin memperoleh eksposur di saham dan obligasi. Namun perlu selalu diingat oleh investor untuk menyesuaikan pilihan instrumen investasi dengan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing.

“Satu risiko utama dari pandangan ini adalah bahwa tahun 2024 adalah tahun pemilu untuk Indonesia, yang berarti bahwa mungkin ada perubahan dalam kebijakan, terutama dalam pengelolaan fiskal,” imbuh Irwanti.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai Asset Under Management (AUM) pengelolaan investasi per 29 Desember 2023 tercatat sebesar Rp 824,73 triliun, dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana tercatat sebesar Rp 501,46 triliun. Selama tahun 2023, NAB reksadana menurun 0,67%ytd, namun masih mencatatkan net subscription sebesar Rp8,98 triliun.

Adapun total dana kelolaan Schroders Indonesia per Desember 2023 sebesar Rp 70,78 triliun. Dana kelolaan reksadana Schroders Indonesia didominasi oleh kelas aset saham (sekitar 64%) diikuti oleh kelas aset pendapatan tetap (sekitar 15%), dan selebihnya adalah kelas aset campuran, pasar uang dan terproteksi.

Irwanti berharap dana kelolaan Schroders dapat terus bertambah terutama dari kelas aset obligasi dan saham. Pihaknya tengah menggodok beberapa produk reksadana sebagai salah satu upaya meningkatkan dana kelolaan.

Baca Juga: Intip Jurus Schoders Kelola Produk Unggulan Reksadana Campuran pada Semester I

Selain itu, guna meningkatkan pertumbuhan dana kelolaan yang konsisten, Schroders Indonesia mengelola investasi secara aktif dan bertanggung jawab dengan mengedepankan faktor fundamental, manajemen risiko dan likuiditas, sekaligus mengintegrasikan faktor keberlanjutan dan dampak positif baik bagi lingkungan dan masyarakat.

“Kami terus mengharapkan pertumbuhan dana kelolaan yang konsisten melalui pertumbuhan NAB dan jumlah unit penyertaan,” pungkas Irwanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×