Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di awal tahun ini, PT Kelola Mina Laut (KML Food) siap mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). KML Food adalah perusahaan makanan olahan hasil laut siap saji.
Perusahaan ini belum menyebutkan porsi saham yang akan ditawarkan dalam initial public offering (IPO). Namun, manajemen KML Food akan mempertimbangkan opsi dari otoritas BEI untuk menawarkan 40% saham ke publik.
KML Food masih mengkaji rencana penggunaan dana IPO. "Untuk membayar utang atau ekspansi," ujar Direktur Utama KML Food Mohammad Nadjikh, kemarin.
KML Food memutuskan go public lantaran ingin terus berkembang. Selain itu, perusahaan yang berbasis di Surabaya ini ingin transparan.
Saat ini KML Food memiliki aset lebih dari Rp 1 triliun. Perusahaan ini sudah mengoperasikan 25 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap pabrik KML Food sudah memiliki utilisasi di kisaran 60% hingga 70%.
Sebanyak 85% produk KML Food diekspor dengan pasar terbesar ke Amerika Serikat, yakni 35% dari total ekspor. Kemudian pasar Eropa sebanyak 25%, sementara sisanya ke Jepang dan sejumlah negara di Asia Tenggara.
Otoritas BEI optimistis aksi IPO tahun ini akan ramai. Sepanjang tahun ini, BEI menargetkan ada 35 perusahaan yang go public.
Jumlah ini lebih sedikit lebih rendah dibandingkan 2017 yang sebanyak 37 emiten baru. "Bulan ini mungkin akan ada dua emiten, yang sudah pasti satu emiten pada 16 Januari nanti," ungkap Direktur Utama BEI Tito Sulistio.
Satu emiten itu adalah LCK Global Kedaton, perusahaan infrastruktur menara, yang akan resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada 16 Januari 2018. Selanjutnya, ada tiga IPO yang bakal menyusul. Ketiga emiten baru tersebut yakni PT Bina Olah Sarana Sukses, PT BTPN Syariah dan PT Sky Energy Indonesia.
Beberapa perusahaan start up juga sudah membahas rencana IPO kepada otoritas Bursa. Namun Tito belum mau membicarakan lebih detail tentang rencana itu. Dia hanya bilang, perusahaan start up memiliki potensi cukup baik pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News