kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kelola Bandara Komodo, Cardig Aero Services (CASS) siapkan capex Rp 1,20 triliun


Senin, 10 Februari 2020 / 14:08 WIB
Kelola Bandara Komodo, Cardig Aero Services (CASS) siapkan capex Rp 1,20 triliun
ILUSTRASI. Sejumlah calon penumpang berjalan menuju pesawat di Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu (22/1/2020).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) dan Changi Airports International PTE LTD (CAI) dan perusahaan afiliasi CAI bekerjasama untuk mengelola Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan membentuk anak usaha baru yaitu PT Cinta Airport Flores (CAF). 

Cardig Aero Services  tercatat sebagai pemegang saham mayoritas dengan memiliki 80% dari total saham CAF. Sementara, CAI dan afiliasinya tercatat memiliki 20% dari total saham CAF.

Baca Juga: Pengembangan Bandara Komodo bakal dilakukan dalam dua tahap

Iman Oloan Sjafar, Presiden Direktur Cinta Airport Flores, mengatakan, pada tahun ini CAF telah menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,2 triliun untuk membiayai pembangunan dan pengembangan Bandar Udara Komodo.

Adapun rinciannya, dana tersebut akan digunakan untuk membangun perpanjangan runway, pelebaran apron, penambahan dua terminal baru, perkerasan runway dan taxiway, dan untuk memenuhi fasilitas pendukung lainnya.

Baca Juga: Kemenhub dorong pembangunan proyek sarana transportasi dengan skema KPBU

Dalam masa konsesi, Cinta Airport Flores akan menempatkan Bandar Udara Komodo sebagai gerbang bagi Flores, terutama dalam mewujudkan misi Pemerintah untuk meningkatkan konektivitas nasional dan internasional, serta untuk meningkatkan jumlah penumpang dari 720.000 penumpang saat ini sampai dengan 4 juta penumpang per tahun dan kargo sebesar 3.500 ton per tahun di tahun 2044 mendatang.

"Kami mendukung program, visi, dan misi Pemerintah yang menargetkan agar jumlah penumpang di Airport Komodo ke depannya dapat mencapai 4 juta penumpang per tahun,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Kontan, Senin (10/2).

Sementara itu, pemerintah pun berkomitmen untuk memberikan dukungan dalam bentuk pembebasan lahan yang akan dimulai tahun ini. Guna memastikan terealisasinya proyek ini, pemerintah juga memberikan dukungan dalam bentuk pemberian jaminan terhadap risiko-risiko yang mungkin timbul melalui Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

Baca Juga: Bandara Komodo bakal berstatus bandara internasional mulai Juni nanti

Sebagai informasi, pengembangan Bandar Udara Komodo ini sekaligus merupakan bentuk realisasi dari target Pemerintah di tahun 2019-2024, untuk mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata prioritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×