kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kekuatan Bisnis On-Demand Dorong Pencapaian EBITDA Positif GOTO


Rabu, 01 Maret 2023 / 19:19 WIB
Kekuatan Bisnis On-Demand Dorong Pencapaian EBITDA Positif GOTO
ILUSTRASI. Gojek, unit bisnis on-demand service dari Grup GoTo atau PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (BEI: GOTO) mencatatkan kinerja operasional dan bisnis yang kuat di 2022.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen bisnis on-demand PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi salah satu daya tarik utama para pelaku pasar. Performa positif layanan yang dimotori oleh Gojek itu akan mendorong tercapainya target EBITDA Disesuaikan (Adjusted EBITDA) yang positif pada akhir tahun 2023.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, M. Nafan Aji Gusta menilai, pengumuman terbaru tentang pertumbuhan bisnis Gojek memperlihatkan kompetitifnya GOTO di bisnis on-demand. Mulai dari layanan ride-hailing, pesan-antar makanan online, sampai pengiriman barang.

Penggunaan seluruh layanan on-demand Gojek dinilai akan terus meningkat ditopang pemulihan ekonomi.

“Ke depannya didorong oleh pemulihan daya beli masyarakat. Kedua faktor itu akan membuat bisnis on-demand akan digemari pelaku pasar. Apalagi mulai tahun 2025 ditaksir pertumbuhhan CAGR-nya 25% pertahun. Menurut saya positif,” ujar M Nafan dalam keterangannya, Rabu (1/3).

Secara umum, sepanjang terjadi pertumbuhan tingkat konsumsi dan mobilitas masyarakat, kata Nafan, saat itu juga bisnis on-demand GOTO akan terus bertumbuh. ”Faktor pendukung lainnya (dalam jangka pendek) adalah adanya kegiatan pemilu tahun 2024, ini akan meningkatkan bisnis on-demand,” imbuhnya.

Baca Juga: Menghijau, Cek Harga Saham ANTM dan GOTO yang Naik di Perdagangan Awal Maret

Penilaian prospek bisnis on-demand GOTO ini seiring dengan dirilisnya kinerja Gojek melalui Gojek Outlook 2023 pada Selasa (28/02). Tercatat pendapatan bruto Gojek tumbuh 31% secara year-on-year (YoY) per kuartal ketiga 2022. Pada saat yang sama membuat bisnis on-demand services GOTO ini mencetak kontribusi margin positif.

Dari sisi layanan transportasi, tercatat kenaikan penggunaan untuk berbagai aktivitas masyarakat. Mulai dari perjalanan ke sekolah atau universitas, sebagai hub transportasi publik dan bandara, pusat perbelanjaan, sampai perkantoran. Bahkan nilai transaksi perjalanan bisnis lewat GoCorp meningkat 55 kali lipat.

Di layanan pesan-antar makanan, basis pelanggan setia GoFood tumbuh lebih dari dua kali lipat dari rata-rata industri. Proporsi pelanggan setianya di Indonesia meningkat dari 38% menjadi 52%. Sejalan dengan itu, jumlah mitra usaha kuliner GoFood meningkat 45% di Indonesia.

Begitu juga pada layanan pengantaran barang, GoSend menjadi layanan logistik nomor satu yang memberikan rasa keamanan. Komunitas GoSend Best Seller anggotanya tumbuh empat kali lipat menjadi 17 ribu anggota sejak diluncurkan Maret 2022.

Maka Gojek dinilai akan memberikan peran signifikan dalam pencapaian target Adjusted EBITDA yang positif di GOTO pada akhir tahun 2023. Hal ini sebagai pencapaian penting di jalur percepatan menuju profitabilitas.

Selanjutnya, menurut Nafan, tantangan GOTO melalui Gojek adalah harus mampu merealisasikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Maka dibutuhkan strategi yang melibatkan inovasi dari sisi teknologi.

Baca Juga: Performa Gojek Dapat Dorong EBITDA GOTO

”Karena teknologi sifatnya terus bergerak. Perlu terus ada inovasi untuk meningkatkan layanan ke konsumen dan kepuasan pelanggan serta variasi produk terus dikembangkan.  Kami lihat Gojek terus ke arah sana dan memperkuat kemitraan,” terusnya.

Terpisah, Presiden Unit Bisnis On-Demand Service GoTo, Catherine Hindra Sutjahyo, dalam keterangan resminya mengungkapkan terdapat tiga strategi yang sedang dijalankan Gojek. Pertama, inovasi teknologi untuk kepuasan pelanggan dengan cara optimalisasi teknologi untuk memberikan solusi yang lebih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan serta preferensi pelanggan.

Kedua, variasi produk yang terus dikembangkan untuk dorong pertumbuhan berbagai segmen pelanggan. Strategi ketiga, dukungan bagi mitra untuk dampak jangka panjang, sejalan dengan komitmen menjadi partner pertumbuhan bagi mitra di ekosistem melalui beragam inisiatif program.

“Kami percaya bahwa ketiga strategi tersebut dapat mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan, sejalan dengan strategi GoTo untuk pengembangan produk dan layanan berbasis ekosistem terintegrasi (ecosystem product growth),” jelas Catherine.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×