kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kecuali LSIP, analis sarankan buy saham grup Indofood


Senin, 09 Desember 2019 / 21:13 WIB
Kecuali LSIP, analis sarankan buy saham grup Indofood
ILUSTRASI. Stan Indofood saat pameran THAIFEX-World of Food Asia


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis merekomendasikan investor untuk membeli mayoritas saham milik grup PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dalam jangka panjang.

Asal tahu saja, INDF memiliki beberapa anak usaha seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia (LSIP), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).

Kecuali LSIP, Analis Bina Artha Sekuritas Muhammad Nafan Aji merekomendasikan untuk buy atau beli saham-saham tersebut.

"IMAS menuju ke level Rp 1.340 spekulatif beli,  INDF menuju ke level Rp 8.525 akumulasi beli, ROTI menuju ke level Rp 1.410 akumulasi beli, SIMP menuju di level Rp 454 akumulasi beli," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (9/12).

Baca Juga: Prospek Indofood Masih Positif, Ini Rekomendasi dan Target Harga Saham INDF

Nafan menambahkan, akumulasi beli yang dimaksud untuk jangka panjang bisa dalam waktu tiga bulan hingga satu tahun.

Sementara untuk ICBP, Nafan belum bisa memberikan rekomendasi, pasalnya pergerakan sahamnya masih sangat terpengaruh oleh teknikal.

Untuk LSIP, Nafan menilai sudah waktunya bagi investor taking profit karena saham sudah mengalami up trend. 

Asal tahu saja, secara year to date (ytd), kenaikan harga saham LSIP memang paling tinggi. Per Senin (9/12), LSIP mencatatkan kenaikan 16% ytd. 

Sementara, tertinggi setelahnya ICBP dengan pertumbuhan 8,85% ytd. Disusul dengan ROTI dan INDF yang masing-masing 8,33% ytd dan 7,72% ytd. Sementara itu, dua saham lainnya IMAS dan SIMP justru mengalami penurunan 53,94% ytd dan 14,78% ytd. 

Nafan melihat masing-masing dari saham tersebut memiliki prospek positif. Sebut saja LSIP yang akan ditopang dengan pemintaan CPO yang  meningkat karena kebijakan pemerintah B20 dan B30. 

Kondisi ini akan baik bagi emiten CPO dalam jangka panjang. Sementara untuk produk-produk hilirnya yang berada di bawah SIMP dilihat masih menarik di pasar. 

Baca Juga: Harga Sudah Naik Tinggi, Saham Indofood (INDF) Tetap Bisa Diakumulasi

Sementara untuk ICBP dan INDF, Nafan melihat kedua emiten tersebut masih baik karena pasar yang merespon baik terhadap produk-produknya terutama mie instan. Termasuk juga ROTI, produknya yang unggul dalam harga bisa menopang penjualan. 

" Ini paling penting karena menyangkut daya beli," katanya. 

Terakhir, koreksi harga saham paling dalam terjadi pada IMAS. Hal ini dinilai wajar sebab sektor otomotif selama setahun ini juga dinilai lesu. 

Adapun lesunya sektor otomotif salah satunya dipicu oleh momentum pemilihan umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×