kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Kecemasan Yunani memuncak, Wall Street terdesak


Selasa, 11 September 2012 / 05:17 WIB
Kecemasan Yunani memuncak, Wall Street terdesak
ILUSTRASI. Realme Watch S Pro


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Wall Street dilanda aksi jual tadi malam (10/9). Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 ditutup dengan penurunan 0,6% menjadi 1.429,08. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,4% menjadi 13.254,29. Penurunan juga terjadi pada Nasdaq Composite Index sebesar 1% menjadi 3.104,02.

Volume transaksi bursa AS kali ini melibatkan 5,6 miliar saham. Angka tersebut 7,3% lebih rendah dari rata-rata transaksi tiga bulanan.

Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS antara lain: Intel Corp yang turun 3,8% setelah Morgan Stanley memangkas prediksi pendapatannya; Apple Inc turun 2,6% setelah sektor teknologi amblas 1,3%; dan International Paper Co merosot 4,2% setelah Deutsche Bank AG memangkas peringkat saham ini.

Sepertinya, kecemasan mengenai krisis utang Yunani semakin memuncak sehingga membenamkan sentimen positif berupa spekulasi aksi bank sentral untuk mendongkrak perekonomian.

"Eropa akan terus menendang kaleng ke jalanan dan belum ada solusi dalam jangka pendek untuk masalah ini. Data makro belum ada yang istimewa, namun aspek ekspansi kebijakan moneter sempat mendongkrak pasar saham menanjak. Arah pasar akan ditentukan dari keputusan the Fed pada pertemuan pekan ini," jelas Walter Hellwig, analis BB&T Wealth Management di Birmingham, Alabama.

Sekadar mengingatkan, indeks S&P 500 pada pekan lalu melonjak ke level tertinggi dalam 4 tahun terakhir. Salah satu penyebabnya adalah persetujuan bank Sentral Eropa atas rencana pembelian obligasi. Selain itu, investor juga berspekulasi pimpinan the Federal Reserve akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×