kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kecemasan investor bikin Wall Street loyo


Selasa, 31 Juli 2012 / 05:38 WIB
Kecemasan investor bikin Wall Street loyo
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa AS dilanda aksi jual tadi malam (30/7). Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,1% menjadi 1.385,30. Padahal, dua hari sebelumnya, rally pada indeks S&P 500 mencapai 3,6%. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun kurang dari 0,1% menjadi 13.073,01.

Dalam setiap tiga saham yang turun, terdapat dua saham yang naik. Adapun volume transaksi melibatkan 5,8 miliar saham atau 14% di bawah volume transaksi tiga bulanan.

Aksi jual sejumlah saham-saham berkapitalisasi besar menyeret penurunan indeks. Salah satunya adalah saham JPMorgan Chase & Co yang turun 2% setelah Deutsche Bank AG menurunkan rekomendasinya untuk saham ini. Lalu, ada saham Loews Corp yang anjlok 5,2% setelah Chief Executive Officer James Tisch bilang dirinya sangat cemas mengenai perekonomian dan setelah laba perusahaan melorot untuk tiga kuartal berturut-turut.

Sedangkan jika bicara secara sektoral, sektor properti mencatatkan penurunan terbesar yakni 2% di antara sektor lainnya dalam indeks S&P 500. Penurunan terjadi setelah Citigroup Inc menyatakan bahwa saham-saham pada industri ini kemungkinan akan melorot setelah naik tinggi pada tahun ini.

Aksi jual yang terjadi pada bursa AS berkaitan dengan outlook ekonomi AS yang buram. "Kita memiliki data tingkat lapangan kerja yang akan dirilis Jumat mendatang. Lalu sebelumnya akan ada pertemuan the Fed. Hal ini menyebabkan investor sedikit cemas mengenai pelemahan ekonomi dan perlambatan kinerja perusahaan. Saat ini merupakan saat yang sangat sulit bagi trading," ujar Keith Wirtz, chief investment officer Fifth Third Asset Management di Cincinnati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×