Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Pada Selasa (17/1), harga emas dunia mencatatkan kenaikan dan mendekati level tertinggi dalam tujuh pekan terakhir.
Sekadar informasi, pada pukul 14.24 waktu Singapura, harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi US$ 1.205,93 per troy ounce. Senin kemarin, harga emas spot bertengger di posisi tertingginya dalam tujuh pekan terakhir di level US$ 1.207,86 per troy ounce.
Sementara, harga kontrak emas dunia tercatat naik 0,8% menjadi US$ 1.205,50 per troy ounce.
Permintaan emas sebagai safe haven kian melonjak menjelang pidato Perdana Menteri Inggris Theresa May yang diprediksi akan menyinggung "hard Brexit".
"Emas akan bergerak cukup baik pada paruh pertama pada tahun ini akibat kecemasan Brexit, tekanan terhadap mata uang China, dan ketidakpastian mengenai kebijakan Donald Trump," urai Richard Xu, fund manager HuaAn Gold.
Dia menambahkan, saat ini, valuasi pasar saham cukup tinggi dan performa pasar obligasi tidak terlalu baik dari posisi saat ini. "Hanya ada sedikit alternatif untuk likuiditas dan harga emas akan mendapatkan sejumlah sokongan," tambah Xu.
Pasar meramal, May tidak akan mengajukan perjanjian "setengah masuk" dan "setengah keluar" dari Uni Eropa terkait Brexit.
Di sisi lain, market juga menanti kebijakan presiden terpilih AS Donald Trump setelah acara inagurasinya pada Jumat (20/1) mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News