Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Keputusan Bank Sentral Australia (RBA) untuk mempertahankan suku bunga membawa beban pada AUD. Hal tersebut berimbas pada pelemahan AUD di hadapan the greenback.
Mengutip Bloomberg, Selasa (2/5), pukul 19.34 WIB, pairing AUD/USD terkikis 0,15% ke level 0,7515 dibanding sehari sebelumnya.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka mengatakan, naiknya harga bijih besi sebenarnya membawa sentimen positif bagi dollar Australia. Tetapi RBA masih mempertahankan suku bunga di level 1,5% pada rapat hari ini.
"Prospek kenaikan suku bunga RBA belum ada sehingga negatif bagi AUD," paparnya.
Imbas kebijakan RBA akhirnya membuat AUD bertekuk lutut di depan USD. Apalagi, the greenback mendapat dukungan dari rencana penerbitan obligasi jangka panjang Amerika Serikat (AS). Menteri keuangan AS, Steven Mnuchin mengeluarkan wacana penerbitan obligasi jangka sangat panjang di atas 30 tahun.
Pelaku pasar menyambut positif, terlihat dari penguatan dollar AS meski data ekonomi negeri Paman Sam yang dirilis awal pekan cenderung mengecewakan. Angka manufaktur PMI bulan Maret turun ke level 54,8 dari sebelumnya 57,2.
Tonny memperkirakan USD akan kembali menekan AUD pada perdagangan Selasa (2/5). Laju AUD menanti rilis data sektor jasa Australia, sementara USD menunggu data tenaga kerja swasta serta indeks sektor jasa AS bulan Maret.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News