kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebijakan green energy Biden akan menguntungkan emiten penambang logam


Selasa, 19 Januari 2021 / 17:58 WIB
Kebijakan green energy Biden akan menguntungkan emiten penambang logam
ILUSTRASI. Produksi kendaraan listrik akan meningkatkan kebutuhan nikel dan timah.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Stimulus jumbo

Salah satu program andalan Biden adalah paket stimulus jumbo senilai USD 1,9 triliun untuk membangkitkan perekonomian dan mempercepat respons negara terhadap pandemi virus Covid-19. Meski jumlah uang yang nantinya beredar cukup banyak, Maryoki melihat stimulus ini memiliki dampak yang tidak terlalu signifikan terhadap harga komoditas emas.

Hal ini mengingat pasar telah priced in terhadap kondisi ini beberapa waktu yang lalu. Alhasil, dengan adanya stimulus ini dan beberapa kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintahan Joe Biden, akan membuat harga emas tetap berada di kisaran US$ 1.800 per ons troi.

Akhir kata, pelantikan Biden akan memiliki dampak positif terhadap sektor nikel dan dikarenakan kampanyenya terhadap kendaraan listrik bakal menguatkan harga nikel dan timah. Untuk sektor emas dan batubara, NH Korindo Sekuritas tetap memberikan rating netral.

Baca Juga: Pergerakan harga nikel global terdorong oleh perbaikan ekonomi China

Maryoki mengatakan, investor harus selektif dalam memilih saham di sektor tambang logam. Meskipun industri di sektor ini diterpa katalis positif, namun beberapa saham sudah berada di atas harga wajar.

Misalkan saja saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Maryoki menilai, berdasarkan fundamental perusahaan, saat ini harga saham ANTM dan INCO sudah jauh  di atas harga wajar. Saham ANTM menguat 320,16% selama setahun sedangkan saham INCO menguat 103,77% dalam setahun.

Dus, para investor harus berhati-hati dengan keadaan seperti ini. Maryoki merekomendasikan sell untuk ANTM dan INCO dengan target harga masing-masing berada pada Rp 1.480 per saham dan Rp 4.530 per saham.

Baca Juga: Uni Eropa gencar tolak sawit Indonesia, tapi sangat butuh nikelnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×