Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Bank Sentral Eropa yang masih mempertahankan kebijakan stimulus telah mengganjal penguatan mata uang euro. Kekhawatiran Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Draghi akan penguatan euro yang sudah terlalu tinggi menyebabkan kurs euro melemah terhadap beberapa mata uang utama. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (27/4), pasangan EUR/JPY melemah tipis 0,01% ke level 132,29.
“Pelaku pasar pesimistis terhadap rencana pengetatan kebijakan moneter Zona Euro,” ujar Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures kepada Kontan.co.id akhir pekan lalu.
Meski secara fundamental kondisi ekonomi Uni Eropa lebih baik dari pada Jepang, kekhawatiran pasar terhadap sikap dovish ECB jauh lebih mendominasi. Sementara itu Bank of Japan (BoJ) kembali menahan suku bunga acuannya. Satu-satunya pendorong penguatan yen datang dari kenaikan data produksi industri bulan Maret sebesar 1,2%, lebih tinggi dari perkiraan yaitu dari 0,5%.
Menurut Andri, selain karena pernyataan ECB, kejatuhan pasangan mata uang ini juga disebabkan oleh alasan teknikal. Dalam beberapa hari terakhir penguatan pasangan EUR/JPY sudah terlalu tinggi. “Pada Senin (30/4) pasangan ini sudah bisa kembali menguat lagi,” terangnya.
Secara teknikal mayoritas indikator masih memberi sinyal penguatan. Harga telah berada di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200 yang mengindikasikan penguatan. Kemudian indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area positif level 0,005. Hanya indikator relative strength index (RSI) di level 50,8 dan indikator stochastic di level 45 saja yang masih berada di wilayah netral.
Rekomendasi EUR/JPY: Buy
Support: 131,96 – 131,64 – 131,00
Resistance: 132,92 – 132,56 – 133,88
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News